Perlu Tahu, Ini 3 Gejala Roda Mobil Sudah Waktunya Minta Ditempeli Timah

Irsyaad W - Selasa, 2 April 2024 | 09:30 WIB

Balancing nya dengan cara menambahkan sedikit-demi sedikit timah sebagai pemberat (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pemilik mobil perlu tahu informasi soal balancing roda mobil.

Sebab balancing merupakan proses penyeimbangan antara titik atas dan bawah, serta kanan dan kiri ban mobil dengan menambahkan bobot agar menjadi lebih seimbang.

Mengenai kapan harus balancing roda dengan menempeli lempengan logam timah, sebenarnya bisa dikenali lewati 3 gejala berikut.

Pemilik atau pengemudi sudah merasakan mobil yang mengalami getaran berlebih saat dikendarai dengan kecepatan tinggi, terutama ketika berada di jalan tol.

Itu tanda salah satu ban mobil sudah tidak stabil dan memerlukan balancing.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ban kehilangan kestabilan, pada faktor internal misalnya karena ada masalah pada sistem suspensi akibat tidak meratanya distribusi beban pada keempat ban.

Sementara faktor eksternal dipicu oleh kebiasaan menyetir yang kurang baik, seperti pengereman mendadak, yang mengakibatkan ban menjadi tidak seimbang.

Angga Raditya
Balancing roda diperlukan agar putaran roda benar-benar bulat dan lurus

"Kami senantiasa mengingatkan pelanggan kami untuk melakukan pengecekan kendaraan rutin agar dapat mendeteksi kondisi kendaraan yang sudah membutuhkan perawatan, termasuk ban," ucap Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia menukil Otoseken.id beberapa waktu lalu.

"Seringkali, kondisi tersebut sulit teridentifikasi jika hanya diperiksa dari luar. Balancing juga dapat memperpanjang usia ban sekaligus menghemat ongkos pemilik kendaraan," lanjutnya.

Berikut 3 gejala ban mobil sudah saatnya dilakukan balancing:

1. Bahan Bakar Boros

Wisnu/GridOto.com
Ilustrasi indikator bensin mobil bekas

Mobil kerap kehabisan bahan bakar secara tiba-tiba, bahkan setelah dilakukan pengisian.

Hal ini terjadi karena ban kehilangan sebagian dari kemampuan traksi, sehingga mesin harus menggunakan lebih banyak tenaga untuk menggerakkan mobil.

"Biasanya mobil juga kerap mengeluarkan suara mendesis seiring dengan meningkatnya kecepatan," ujar Apri.

2. Mobil Tidak Nyaman Saat Dikemudikan

Toncil/otomotifnet.com
Ilustrasi cara mengemudi yang benar agar irit bahan bakar

Mobil kerap berbelok sendiri ke arah kanan atau kiri, terutama saat sedang menyetir lurus di kecepatan 50 km/jam. 

Atau saat mobil sedang diparkir, salah satu bannya berbelok sendiri ke arah kanan atau kiri.

Ban yang sudah tidak stabil juga dapat kehilangan sebagian traksinya, yang dapat mengakibatkan munculnya beberapa spot wear di permukaan ban, hingga mengganggu komponen suspensi.

3. Permukaan Ban Tidak Merata

otofemale.id
Ilustrasi ban mobil botak sebelah

Keausan yang tidak merata dapat menyebabkan umur ban menjadi lebih pendek sehingga penggunaan ban tidak maksimal. 

Kata Apri, hal ini terjadi karena tekanan angin atau keausan pada permukaan ban sudah tidak merata, sehingga hanya satu sisi ban saja yang bergesekan dengan aspal dan terkikisnya lapisan tersebut.

Saat melakukan servis kendaraan, mintalah teknisi untuk memeriksa kondisi ban mobil.

Biasanya mereka akan meletakkan mobil di permukaan yang rata agar dapat mengamati setiap sisinya.

"Kempesnya salah satu ban dapat menjadi penyebab kendaraan menjadi tidak stabil," tambah Apri.

Baca Juga: Heboh Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Ini Fungsi Logam Tersebut di Roda Mobil