Sementara mesin modern menggunakan tipe open deck, guna memaksimalkan sistem pendingin boring yang dikelilingi radiator coolant.
“Jadi bukan soal isu kualitas materialnya (jelek, red),” jelas Sumarno.
O iya, kalau Anda masih bingung soal apa itu tipe closed deck maupun open deck, silahkan perhatikan foto bentuk water jacket pada mesin lama dan modern yang kami lampirkan di artikel ini.
“Jadi model water jacket pada tipe close deck, ia terpisah-pisah. Sementara pada tipe open deck yang dianut mobil modern, water jacket-nya mengelilingi boring silinder, sehingga jadi kayak kolam,” terang Sumarno lagi.
Nah, karena material aluminium di sekitar boring silinder lebih sedikit dibanding tipe close deck, membuatnya mudah memuai ketika terkena panas berlebih, dibanding yang tipe close deck.
Pemuaian ini lah yang kemudian membuat cylinder head melenting.
“Dari pengalaman kami menangani mobil yang masih pakai mesin dengan tipe close deck, 3 kali mengalami overhead kepala silindernya masih oke, tidak melenting,” papar Sumarno.
Tapi untuk mobil-mobil modern, ia menyarankan untuk selalu perhatikan sistem pendinginan mesinnya.
“Selain service performa mesin, fokuslah pada perawatan sistem pendingin. Sebab, jika terjadi masalah pada sistem pendingin, turun mesin jadi taruhannya. Be wise!” tutup Sumarno.
Tuh sob, jangan sepelekan sistem pendingin mobil Anda ya! Jika sudah waktunya ganti radiator coolant, segera lakukan.
Dan sebaiknya hindari pula menggunakan air biasa untuk cairan pendinginnya.
Karena dari hasil pengujian OTOMOTIFNET, 4 macam air yang biasa digunakan pemilik mobil, mulai dari air PAM, air mineral, air suling AC maupun air aki sisi ulang botol biru, semuanya dapat mengakibatkan karat pada komponen logam di dalam saluran radiator.
Nah, kerat karat yang timbul lama-kelamaan akan menyumbat saluran radiator, dan ini bisa menyebabkan mesin overheat.
Jadi, sebaiknya selalu gunakan coolant!
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Cara Engine Brake Mobil Transmisi Matik di Turunan