Otomotifnet.com - Mobil bekas tahu tua alias lawas terkadang tidak dilengkapi dengan fitur power steering.
Misalkan seperti Toyota Corolla DX, Mitsubishi Lancer, Toyota Land Cruiser FJ40, Mazda Vantrend dan sebagainya.
Banyak pemilik mobil yang menambahkan power steering copotan mobil lain dengan jenis rack steer atau steering rack.
Tapi steering rack ini ada kelemahannya, yaitu terletak pada proses pemasangan dan durabilitasnya.
Pemilihannya juga harus tepat, panjang rack steer tidak boleh berlebih atau kependekan.
Pasalnya, kalau kepanjangan susah untuk disetel tuh kaki-kakinya.
“Bikin wheel alignment jadi kacau, dan paling buruk kaki-kaki depan jadi enggak bisa di-spooring,” wanti Widitya Prayudi dikutip dari Gridoto.com.
Widitya Prayudi ini dari bengkel Automedic, Ciputat, Tangerang Selatan.
Penempatannya pun harus terpasang tepat di tengah sudutnya, tidak terlalu banyak ke kiri atau kanan.
Apabila posisi rack steer cenderung banyak di kiri atau kanan, berimbas kepada radius putarnya.
Bisa-bisa radius putar ke arah kanan lebih banyak dari pada ke arah kiri, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan untuk durabilitas, rack steer cenderung mengalami bocor di bagian silnya.
“Silnya suka bocor, apalagi kalau batang as besi di dalam sudah baret,” ucapnya.
Kalau sudah begini, biasanya minyak power steering mulai merembes perlahan.
Solusi apabila batang as besi di dalam sudah baret biasanya dikrom ulang, tapi kadang enggak tahan lama.
Kalau kebocorannya parah, maka ganti rack steer copotan dengan kondisi lebih bagus menjadi solusi paling mudah.
Baca Juga: Harus Tahu, Inilah Penyebab Alternator Mobil Bisa Cepat Rusak