Pemilu Bikin Jualan Mobil Melorot, Moga Pilkada Serentak Enggak Boncos

Harryt MR - Rabu, 29 Mei 2024 | 13:30 WIB

(ilustrasi) Pemilu menjadi salah satu penyebab turunnya tren penjualan mobil di Kuartal I 2024, yang membuat masyarakat menunda pembelian (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Melorotnya penjualan mobil di Kuartal I 2024 memang terdampak dari agenda politik, yakni Pemilu yang membuat Masyarakat menunda pembelian mobil baru. 

Hal ini diamini oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.

Ia tak menampik penjualan mobil secara wholesales di kuartal I 2024 turun 22,8% persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Nangoi menegaskan, Pemilu menjadi salah satu penyebab turunnya tren penjualan mobil di Kuartal I 2024.

Masih ada lagi tantangan, di akhir tahun ada hajatan Pilkada serentak yang akan dihelat pada 27 November 2024. 

Semoga agenda politik tersebut enggak bikin boncos alias berdampak besar terhadap penjualan otomotif nasional. 

"Industri otomotif kuartal pertama turun 22 persen, karena memang beberapa poin. Seperti bahan baku yang naik, adanya pengaruh agenda politik yang begitu besar,”

“Dan saya melihat ada peraturan baru (industri finansial) yang ketat, sehingga penjualan terganggu," ucap Yohannes Nangoi (7/5), yang dilansir oleh berbagai media.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini 20 Merek Mobil Terlaris Periode Januari April 2024

Lebih lanjut, selain kontestasi politik, pihaknya juga menyinggung masalah geopolitik yang saat ini membuat gejolak perekonomian dunia. 

Hal ini menurutnya, turut berdampak pada industri otomotif tanah air. Terutama kaitannya dengan naiknya nilai tukar terhadap dolar Amerika yang semakin meningkat.

Berbagai upaya pun dilakukan Gaikindo beserta ekosistem otomotif Indonesia. Salah satunya melalui pameran-pameran yang diharapkan mampu menggenjot penjualan mobil. 

Pihaknya pun berharap melalui gelaran GIIAS, yang bakal digelar pada 18-28 Juli 2024. Diyakini Gaikindo mampu menggenjot penjualan mobil tahun ini.

"Sehingga, target penjualan kendaraan sebesar 1 juta kendaraan pada 2024 bisa tercapai," beber Nangoi.