Buka-bukaan Pengeroyokan di Sukolilo Pati, Netizen Sebut Burhanis Mafia Vs Mafia

Irsyaad W - Selasa, 11 Juni 2024 | 18:40 WIB

Burhanis, bos rental mobil yang tewas dikeroyok warga Sumbersoko, Sukolilo, Pati saat mengambil Honda Mobilio miliknya sendiri (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Kasus kematian bos rental mobil di desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah berbuntut panjang.

Ada salah satu akun Instagram @voltcyber_v2 yang membeberkan fakta baru kasus bos rental yang tewas melalui unggahan foto.

Dalam unggahan tersebut akun tersebut telah mengumpulkan bukti seperti foto dan beberapa surat bermaterai yang pernah dibuat oleh korban pengeroyokan.

"Di sini aing sudah mendalami dan profiling data NIK yang tertera di dalam surat tersebut, ternyata data NIK dan nomor telepon yang diakui sebagai pemilik unit mobil tidak sinkron," tulis akun tersebut.

Ia menambahkan, pada slide foto kedua yang bersangkutan sudah ia hubungi dan menjelaskan  bahwa yang tertera memang identitas dia namun tidak pernah merasa menyewa mobil maupun memiliki mobil dengan data pada surat slide kedua.

Akun tersebut menduga kasus ini adalah penipuan, nomor yang dicantumkan juga bukan nomor dari atas nama yang dicantumkan oleh Burhanis.

"Begitu juga dengan slide ketiga hal serupa. Dan pada slide terakhir adalah cuplikan rekaman warga Sukolilo Pati membakar mobil korban dimana di badan mobil tercantum tulisan TRD Sportivo, nama yang sama dipakai di surat palsu di slide sebelumnya," ucapnya.

Akun itu pun mengatakan modus yang dipakai korban untuk menipu ini adalah dengan modus residivis berkedok leasing, jual lalu tarik kembali dan uang hangus.

"Jadi komplotan Burhanis ini menjual mobil tanpa BPKB atau kredit macet ke korbannya lalu komplotan Buhanis ini mengambil lagi unit yang sudah dia jual ke korban dengan cara ambil diam2 maupun paksa dengan alasan mobil rental yang dieperjualbelikan padahal tempat rental mobil yang tertera di atas tidak ada alias bodong," tulisnya.

Dari data di atas kompolotan Burhanis ini sengaja memalsukan data dengan mengambil data orang lain untuk meyakinkan target mereka.