Otomotifnet.com - Seperti kita ketahui, teknologi baru di Yamaha NMAX “Turbo” yaitu YECVT (Yamaha Electric Continously Variable Transmission) mengandalkan perangkat elektronik dalam operasionalnya, yang otaknya adalah Transmission Control Unit (TCU).
Hal tersebut membuka jalan untuk mentuning pergerakan CVT, seperti halnya tuning ECU motor.
Karena sudah tidak lagi menggunakan roller dalam CVT, tuning YECVT akan berperan untuk mengatur setingan CVT.
Seperti halnya industri aftermarket menggunakan roller dengan bobot berbeda, untuk mendapat bukaan dan rasio yang diinginkan.
Freddy A. Gautama, owner dan tuner Ultra Speed Racing yang sudah khatam soal tuning mesin sekaligus distributor resmi aRacer menyebut, aRacer sudah punya teknologi untuk menyeting CVT elektrik.
“Pihak aRacer menyebut mereka sudah ada teknologi itu. Di ECU aRacer (melalui Apps) saat ini pun sudah tersedia fitur untuk analisa CVT,” ujar Freddy.
Dalam aplikasi aRacer, fitur analisa CVT dapat digunakan untuk membaca grafik CVT. Sesuai dengan putaran mesin dan lain sebagainya.
Hanya saja Freddy memang mengakui banyak pengguna aRacer yang tidak menggunakan dan memanfaatkan fitur ini.
Baca Juga: Test Ride Yamaha NMAX Turbo di Sirkuit Sentul, Ada Sensasi Pindah Gigi
“Dari situ makanya si aRacer itu sudah tahu teknologi itu, untuk menseting CVT,” lanjut pria ramah ini.
Menurut Freddy, saat ini pihak aRacer sedang melakukan pengembangan untuk setting CVT elektrik.
Dalam waktu dekat bukan tidak mungkin mereka akan menyediakan modul tambahan atau add on, seperti halnya ECU standalone aRacer atau piggyback, tapi khusus untuk setting CVT.
“Seumur hidup dipakai, tidak perlu beli roller, tidak perlu kerok jalur. Mungkin hanya beli v-belt atau pulley saja,” ujar pria yang buka bengkel di Ruko Bavaria No.27 Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten.
“Menurut saya kalau sudah eranya komputer semuanya lebih gampang. Kurang-kurang apa bisa disetting sendiri di jalanan. Tidak perlu bongkar-bongkar, ganti roller atau ganti segala macam,” ujarnya.
Freddy mencontohkan, perubahan CVT menjadi YECVT diibaratkan seperti pergeseran dari karburator ke injeksi.
Tidak menghilangkan potensi untuk modifikasi, tapi dilakukan dengan cara yang lebih canggih.
“Suatu saat nanti sudah tidak perlu ganti roller, tinggal nyeting aja. Mau bukanya kapan? Mau seberapa cepat?” imbuh pria berkacamata ini.
“Secara basic mungkin sama dengan setting transmisi matik di mobil saat ini, hanya saja dipindahkan ke motor,” lanjutnya.
Sangat menarik untuk disimak pengembangan CVT elektrik selanjutnya, terutama dalam industri tuning dan aftermarket.
Yang harus digarisbawahi yaitu penggunaan teknologi ini masih bisa dituning, bukannya malah mematikan cara mentuning, hanya lebih advance saja. Layak ditunggu!
Baca Juga: Tanpa Roller, CVT NMAX Turbo Tetap Bisa Kerja, Rahasianya Teknologi Ini