Otomotifnet.com – Sejak peluncuran resminya beberapa waktu lalu (22/5/2024), baru kali ini Neta V-II diajak menempuh perjalanan jauh oleh awak media.
Dalam Media Test Drive Neta V-II ini, PT NETA Auto Indonesia (NAI) memilih rute Jakarta – Bandung untuk batch 1, kemudian balik lagi ke Jakarta untuk media yang tergabung di batch 2.
Nah, Otomotifnet.com kebagian batch 2 (10-12/7/2024) dari Bandung menuju Jakarta.
Setelah 2 hari sebelumnya kami mengeksplorasi kemampuan dan fitur-fitur yang ada pada mobil listrik kedua Neta di Indonesia ini di seputaran kota Bandung, Jawa Barat, akhirnya tiba waktunya kami geber mobil ini balik ke Jakarta.
Baca Juga: Neta V-II Dicemplungin Ke Kolam Air Sampai Baterainya Terendam, Ini Hasilnya
Tentunya dalam kesempatan ini selain kembali kami jajal beberapa fitur ADAS-nya (Advanced Driver Assistance System), juga kami coba mengukur konsumsi pemakaian energi atau daya listriknya.
Sekadar info, Neta V-II ini dibekali baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) dengan kapasitas 36,1 kWh.
Saat terisi penuh, klaimnya ia mampu menempuh jarak hingga 401 kilometer (metode NEDC).
Nah, saat berangkat dari kawasan Cihampelas, Bandung jam 11.00 WIB pagi tadi (12/7/2024), kapasitas baterai pada unit Neta V-II yang kami kendarai berada di angka 94%.
Tapi tidak langsung cuzz.. ke Jakarta, melainkan mampir dulu ke Kota Baru, Padalarang, untuk menunaikan sholat Jumat sekaligus makan siang di sana.
Baru setelah itu lanjut menuju Jakarta lewat tol Cipularang, dan finish di dealer Neta Arista Tebet, Jakarta Selatan.
Total jarak perjalanan yang tercatat pada trip meter di layar instrumen, menunjukkan angka 153,4 kilometer.
Nah, waktu start dari Cihampelas, sengaja mode berkendara kami setting di Sport untuk mendapatkan sensasi akselerasi yang lebih responsif, biar bisa gesit saat nyalip kendaraan di depan.
Baca Juga: Neta Berani Kasih Garansi Seumur Hidup Baterai Neta V-II, Karena Sudah Diuji Seekstrem Ini
Sementara rekan media lainnya rata-rata menggunakan mode Standard.
Selain itu, jika pakai mode Sport kecepatan maksimum atau top speednya lebih tinggi dibanding mode Standard.
Namun konsekuensinya, pemakaian daya listrik akan cenderung lebih boros. Tapi seberapa boros dibanding mode Standard, ini yang hendak kami cari tahu.
Hasilnya, saat finish di Neta Arista Tebet, kapasitas baterai Neta V-II yang kami kendarai masih tersisa 50%.
Sementara konsumsi listrik rata-rata berada di angka 25 kWh/100 km, atau per 1 kWh mampu menempuh jarak 4 kilometer.
Sedangkan pada mobil yang dikendarai rekan media lain yang dari start selalu pakai mode Standard, kapasitas baterainya dari 98% tinggal 58% atau hanya terpakai 40% saja.
Lalu konsumsi listrik rata-ratanya mampu meraih 12,6 kWh/100 km atau 1 kWh mampu menempuh jarak 7,9 km.
Hemm.. cukup hemat listrik juga ya!