Jajal Senyaman Apa Jadi Penumpang BYD M6 Tipe Superior Captain

Andhika Arthawijaya - Rabu, 7 Agustus 2024 | 16:25 WIB

BYD M6 Superior saat lagi dijajal awak media menuju Bandung, Jawa Barat (7/8/2024) (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Setelah dilaunching secara resmi dalam ajang GIIAS 2024 lalu, PT BYD Motor Indonesia mulai Senin Kemarin (5/7/2024) hingga berita ini dimuat, mengajak puluhan awak media untuk merasakan langsung performa dan kenyamanan MPEV terbaru mereka, yakni BYD M6.

Rute yang dipilih dalam Media Test Drive BYD M6 ini, berangkat dari Jakarta menuju Kota Bandung, Jawa Barat.

Ada dua varian yang disediakan dalam ajang ini, yakni M6 Superior 7-seater seharga Rp 419 juta dan Superior Captain 6-seater seharga Rp 429 juta OTR Jakarta.

"Total ada 12 unit yang kami sediakan, dan 60 media yang kami undang untuk merasakan secara langsung BYD M6," bilang Luther T. Panjaitan, Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia.

Baca Juga: Bongkar Siasat BYD Jual M6 Mulai Rp 379 Juta, Rayu Konsumen Pakai Ini

Andhika A/Otomotifnet
Total sekitar 12 unit BYD M6 yang diuji oleh media dari Jakarta menuju Bandung (PP)

Acara ini dibagi dalam 2 batch, dimana batch pertama telah digelar Senin sampai Selasa kemarin (5-6/7/2024), dan startnya dari dealer BYD di Harmoni, Jakarta.

Nah, Otomotifnet.com kebagian ngegas di batch 2 (7-8/8/2024), yang startnya dari dealer BYD Haka Auto di Cibubur, Jakarta Timur.

Masing-masing unit diisi oleh 3 awak media, beserta barang bawaan masing-masing.

Kami kebetulan dapat unit tes varian Superior Captain 6-seater, dan sejak start hingga masuk waktu makan siang di Astro (Asep Stoberi) Highland di kawasan Ciater, Lembang bertindak sebagai penumpang di jok baris kedua yang modelnya captain seat.

Andhika A/Otomotifnet
Duduk di jok baris kedua model captain seat untuk penumpang jangkung masih cukup nyaman

Andhika A/Otomotifnet
BYD M6 Superior saat dijajal full penumpang

Tentunya pada sesi ini kami coba mengeksplorasi kenyamanannya terlebih dulu.

Mulai dari merasakan posisi duduk, mencoba beberapa fitur yang tersedia, hingga merasakan bantingan suspensinya saat melewati beberapa kontur jalan.

Hemm.. ternyata ruang di baris kedua terbilang lega untuk penumpang jangkung sekalipun.

Tester Otomotifnet.com yang punya tinggi badan 179 cm, posisi kaki masih ada space sedikit terhadap jok depan.

Untuk head room pun masih cukup jauh dari plafon.

Dan sipnya lagi, posisi kaki tidak terlalu nekuk, karena lantai kabinnya lumayan rendah. Padahal di bawahnya posisi baterai.

Baca Juga: Orderan BYD Sukses Besar di GIIAS 2024, Angkanya Capai Segini

Andhika A/Otomotifnet
Hadirnya panoramic glass roof menambah kesan lega ruang kabin

Lalu udara dingin dari AC juga cepat tersebar merata hingga ke kabin belakang, lantaran pada masing-masing baris jok ada ventilasi AC sendiri-sendiri.

Dimana untuk penumpang baris kedua dan ketiga posisi ventilasi AC nya ada di sisi kiri dan kanan plafon.

Untuk pengaturan kecapatan kipas blower AC penumpang belakang ada di balik konsol tengah, yang di situ juga terdapat dua slot USB (type A dan C) untuk kebutuhan mengisi daya gadget.

Sayangnya di baris paling belakang kami tidak melihat ada slot USB maupun power outlet 12 Volt.

Andhika A/Otomotifnet
Pengaturan fan AC untuk penumpang belakang ada di balik konsol tengah

Kerennya lagi, untuk varian Superior 7-seater maupun Superior Captain 6-seater, di atapnya sudah dilengkapi dengan panoramic glass roof nih.

Sehingga saat ingin menikmati pemandangan di luar seperti langit atau pepohonan, tinggal buka tray penutupnya yang tombolnya ada di panel dekat spion tengah.

Nah, yang kami cukup acungi jempol adalah bantingan suspensinya benar-benar terasa moderat dan cukup stabil nih.

Saat melewati jalan keriting maupun bergelombang yang sempat kami temui di tol cikampek, ayunan suspensinya yang mengusung konstruksi MacPherson Strut di bagian depan dan Multi-link di belakang, mampu meredamnya dengan baik, sehingga penumpang tidak terasa 'dikocok'.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Sistem suspensi belakang BYD M6 mengusung konstruksi Multi-Link

Tingkat kekedapan kabin juga terbilang lumayan senyap, hanya saja road noise dari putaran ban masih agak terdengar di dalam kabin.

Selain itu busa jok di baris kedua kami rasakan tidak seempuk jok depan. Mungkin karena busa joknya terlihat sedikit lebih tipis.

Meski begitu tidak mengurangi kenyamanan kok, apalagi pada captain seatnya tersedia arm rest, yang bisa dilipat ke atas bila tidak ingin digunakan.