Otomotifnet.com - Layaknya sebuah mobil, ternyata hanya bisa segini konsumsi bensin dari Kawasaki Ninja ZX-4RR jika dipakai untuk harian.
Berapa sih konsumsi bensin dari Ninja ZX-4RR yang merupakan supersport bertampang sporty bermesin 399 cc ini?
Sebelum membahas konsumsi bensin, kita bahas dahulu spesifikasi mesin dari Ninja ZX-4RR ini.
Dapur pacunya jenis 4 silinder segaris DOHC 16 katup, injeksi, berpendingin cairan, dengan transmisi manual 6 percepatan, seperti halnya ZX-25R.
Bedanya tentu ZX-4RR pakai ukuran bore x stroke lebih besar dan panjang, yaitu 57,0 x 39,1 mm. Di ZX-25R hanya 50 x 31,8 mm.
Rasio kompresi ZX-4RR mencapai 12,3:1, sehingga tidak bisa lagi pakai bensin RON 92 sekelas Pertamax apalagi Pertalite.
Bahan bakar yang digunakan minimal wajib RON 95, seperti Pertamax Green 95 atau Shell V-Power.
Baca Juga: Beneran Kayak Mobil, Mesin 1800 cc 6 Silinder dan Bahkan Bisa Mundur, Honda Gold Wing
Michael C. Tanadhi, Dept. Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menyebut, tenaga maksimal ZX-4RR mencapai 77 PS atau 76 dk di putaran mesin 14.500 rpm dan torsi maksimal 37,6 Nm di 12.500 rpm.
Karakter mesinnya jika dipakai harian tentunya sangat menyenangkan, terasa responsif sejak tarikan awal karena torsinya sudah besar, khususnya ketika sudah di atas 4.000 rpm.
Jadi di ZX-4RR enggak ada cerita rasa terlalu smooth di tarikan awal seperti halnya di ZX-25R, yang mana baru enak setelah 6.000 rpm.
Kalau di ZX-4RR cenderung lebih agresif, khususnya tentu kalau pakai riding mode Sport dan Road, atau pakai Rider dengan diseting power yang full.
Namun memang karakter mesin secara keseluruhan tetap khas dapur pacu overbore.
Melejit dan kuatnya dorongan tenaga baru gila-gilaan di putaran menengah ke atas, khususnya setelah 10.000 rpm sampai limiter.
Sensasi tarikannya memang terasa dahsyat banget, apalagi diiringi suara ngorok dari udara yang masuk, bikin nagih!
Lalu berapa konsumsi bensin dari motor berkapasitas tangki 15 liter yang performanya sangat powerful ini?
Setelah penggunaan lebih dari 500 km dan digunakan buat berbagai kegiatan, ternyata rata-rata di MID tertera angka 17,7 km/liter!
Cukup rakus ya! Sudah seperti konsumsi bensin sebuah mobil! Bahkan lebih boros dari LCGC yang salah satu syaratnya konsumsi bensin harus bisa 20 km/liter.
Pantas kalau isi cuma Rp 100 ribu sebentar-sebentar sudah harus mampir SPBU lagi! Hahaa...
Tapi setara sih dengan performa dan sensasi ngegasnya yang menyenangkan.
Hasil tadi penggunaannya untuk kombinasi, mulai dari buat mobilitas harian, digeber mentok saat pengambilan data performa, serta turing santai keluar kota.