Pantas Banyak Calon Pembeli Motor Listrik Khawatir, Ini Alasannya

Harryt MR - Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:50 WIB

Penetrasi motor listrik pertumbuhannya masih kecil dibandingkan mobil listrik, walaupun sudah ada subsidi dari pemerintah (Harryt MR - )

Otmotifnet.com - Kekhawatiran umum calon pembeli motor listrik ketika akan beralih dari motor berbahan bakar bensin rupanya disebabkan oleh beberapa faktor. 

Motor listrik yang beredar di pasar Indonesia dianggap masih belum mampu sepenuhnya memenuhi ekspektasi konsumen.

Yaitu dalam hal kinerja, daya tahan, jarak tempuh, dan keandalan. Dengan kata lain, masyarakat masih berpikir dua kali untuk membeli motor listrik.

“Melihat perkembangan motor listrik saat ini, kayaknya belum ada produk yang bener-bener bisa menjawab kebutuhan masyarakat,” ucap Raditya Wibowo, CEO sebuah perusahaan sepeda motor listrik di Indonesia.

Ia melanjutkan, banyak masyarakat tahunya motor listrik itu nggak bisa dipakai jauh, tarikan gasnya kurang optimal, atau bingung ngecharge-nya di mana. 

“Jadi hal-hal basic seperti ini, yang membuat tingkat adopsi motor listrik rendah,” sambung Raditya, lewat pesan tertulis (8/10/2024).

Alhasil penetrasi motor listrik pertumbuhannya masih kecil dibandingkan mobil listrik, walaupun sudah ada subsidi dari pemerintah.

Lantaran untuk dipakai harian, motor listrik masih terbatas dalam hal jarak tempuh, daya tahan, jaringan charging station, hingga layanan purna jual.

Ekspektasi konsumen maunya motor listrik menyamai ketangguhan motor bensin sebagai kendaraan harian.

Baca Juga: Skill Mekanik AHASS Makin Teruji, Termasuk Tangani Motor Listrik

Meski begitu, kalau dilihat dari data penjualan motor listrik sebetulnya meningkat lebih dari 3 kali lipat dari 2022 ke 2023. 

Namun, penetrasinya masih ketinggalan jika dibandingkan dengan mobil listrik. Untuk tahun 2023 saja, penetrasi motor listrik hanya sekitar 1% dari penjualan unit motor baru. 

Bandingkan dengan penjualan mobil listrik yang serapannya sudah lebih dari 2% dari total penjualan mobil baru. 

Padahal beberapa tahun lalu market punya ekspektasi bahwa penjualan motor listrik akan lebih tinggi dibanding mobil, tapi kenyataan justru sebaliknya.

Melansir data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan motor listrik pada 2022 tercatat 17.198 unit, dengan market share 0,3%.

Sedangkan penjualan motor bensin di tahun 2022 sukses membukukan angka penjualan 5.221.470 unit.

Lanjut di tahun 2023, penjualan motor listrik melejit jadi 54.737 unit, namun pangsa pasarnya hanya 0,9% jika dibandingkan penjualan motor bensin 6.236.992 unit.