Sering Jadi Tersangka Mogok, Ini Masalah yang Sering Timbul di Busi Motor

Rangga Kosala - Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:30 WIB

Knowledge Masalah Pada Busi Motor, Karena Faktor Internal & Eksternal (Rangga Kosala - )

Baca Juga: Ini Bedanya Busi Bahan Platinum Dibanding Nikel, Mana Lebih Bagus?

Soal kecepatan keausan elektroda busi masing-masing pabrikan kendaraan punya standar aturan yang berbeda, walau dari satu part number yang sama.

Sebagai contoh, busi NGK punya standar sendiri yang diambil dari rata-rata pengujian masing-masing pabrikan.

Untuk busi nikel normalnya setelah pemakaian 6.000 sampai 10.000 km.

“Akan mulai terjadi erosi dan performa mulai terpengaruh,” lanjut Diko.

Endro Sutarno, People and Technical Development SiTepat Digital Motoshop juga menyebut masalah pada busi juga berupa kebocoran kompresi.

“Kebocoran kompresi karena ring busi sudah tidak bagus atau karena bagian keramik dan kepala ulir sudah tidak rapat,” sebut pria ramah ini.

Panji Nugraha/Otomotifnet
Kebocoran kompresi karena ring busi sudah tidak bagus atau karena bagian keramik dan kepala ulir sudah tidak rapat

Saiful Bahri, kepala mekanik workshop tuning mesin dan dyno, Farm Tuning juga menyebut, busi yang jelek akan mengganggu performa mesin.

“Busi yang jelek entah rusak, tidak sesuai spek, atau dari merek yang kurang reputable biasanya membuat mesin jadi boros, performa mesin turun bahkan mengganggu ECU (non resistor plug),” ujar Saiful.

Baca Juga: Baru Tahu, Ini Bedanya Rambatan Api Busi Standar Vs NGK G-Power Di Dalam Ruang Bakar