Otomotifnet.com - Komponen yang satu ini, yaitu busi, sering jadi tersangka kalau motor mogok. Nah ada banyak masalah yang bisa terjadi pada busi. Apa saja sih?
Sesuai namanya, mesin internal combustion (ICE) atau pembakaran dalam memiliki pembakaran di dalam mesin, atau dalam hal ini di dalam silinder, tepatnya di ruang bakar.
Busi jadi salah satu komponen yang paling vital, tentu karena fungsinya sebagai pematik api untuk memulai ledakan di dalam ruang bakar.
Walau terpendam jauh di dalam mesin dan terkesan minim perawatan, ternyata busi juga punya masalah khas lho. Masalah makin nyata jika mesin motor tidak pernah dirawat.
Umumnya busi rusak terjadi karena faktor eksternal dan faktor internal, faktor eksternal maksudnya busi rusak akibat adanya masalah pendukung seperti salah dalam menentukan tipe busi, mesin bermasalah, gaya berkendara dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor internal dari busi ini sendiri. Ditentukan dari jenis material bahan dan bentuk kerusakan, biasanya ini karena umur pakai.
Contohnya dengan kondisi mesin sehat bahan nikel akan lebih cepat aus ketimbang bahan iridium.
Saat elektroda busi ini aus, bagian celah elektroda busi akan semakin lebar.
“Kecepatan keausan elektroda bergantung dari bahan yang dipakai,” ujar Diko Oktaviano, ATS & Prod. Development Assistant Manager PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK.
Baca Juga: Ini Bedanya Busi Bahan Platinum Dibanding Nikel, Mana Lebih Bagus?
Soal kecepatan keausan elektroda busi masing-masing pabrikan kendaraan punya standar aturan yang berbeda, walau dari satu part number yang sama.
Sebagai contoh, busi NGK punya standar sendiri yang diambil dari rata-rata pengujian masing-masing pabrikan.
Untuk busi nikel normalnya setelah pemakaian 6.000 sampai 10.000 km.
“Akan mulai terjadi erosi dan performa mulai terpengaruh,” lanjut Diko.
Endro Sutarno, People and Technical Development SiTepat Digital Motoshop juga menyebut masalah pada busi juga berupa kebocoran kompresi.
“Kebocoran kompresi karena ring busi sudah tidak bagus atau karena bagian keramik dan kepala ulir sudah tidak rapat,” sebut pria ramah ini.
Saiful Bahri, kepala mekanik workshop tuning mesin dan dyno, Farm Tuning juga menyebut, busi yang jelek akan mengganggu performa mesin.
“Busi yang jelek entah rusak, tidak sesuai spek, atau dari merek yang kurang reputable biasanya membuat mesin jadi boros, performa mesin turun bahkan mengganggu ECU (non resistor plug),” ujar Saiful.
Baca Juga: Baru Tahu, Ini Bedanya Rambatan Api Busi Standar Vs NGK G-Power Di Dalam Ruang Bakar