Otomotifnet.com - Diakui tahun ini berat bagi industri otomotif nasional. Pasalnya sepanjang tahun 2024, khususnya di segmen kendaraan roda empat, melemahnya pasar menjadi tekanan besar.
Dampak terburuknya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menghantui ekosistem industri otomotif. Hal ini ditanggapi serius oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menperin Agus mengimbau industri otomotif untuk tidak melakukan PHK terhadap karyawan, meskipun sedang menghadapi tekanan ekonomi yang berat.
Ia mengingatkan bahwa pada masa pandemi COVID-19, tantangan yang jauh lebih besar berhasil dilewati tanpa ada PHK di sektor otomotif.
"Ketika kita menghadapi COVID-19, komunikasi kita dengan Gaikindo sangat baik, dan semua yang diharapkan pemerintah bisa direalisasikan,”
“Misalnya, ketika itu saya minta kepada Gaikindo untuk tidak ada PHK," papar Agus, di pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, ICE BSD City, Tangerang (22/11/2024).
Menperin Agus menegaskan bahwa saat pandemi, sektor otomotif mampu menjaga karyawannya tetap bekerja. Ia berharap komitmen yang sama dapat diterapkan dalam situasi saat ini.
Baca Juga: Pasar Mobil Meredup, Daya Beli Lemah, Butuh Solusi Doping Penjualan
"Di sektor otomotif ketika COVID-19 tidak terjadi PHK. Jadi sekarang, dengan tekanan-tekanan yang luar biasa, juga tidak boleh ada PHK," tegas Menperin Agus.
Sebagai catatan, industri otomotif saat ini mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang. Dengan situasi pasar yang tidak membaik, kekhawatiran akan potensi PHK terus meningkat.