“Untuk pengaturan stasioner, kini sudah otomatis karena ada IACV atau idle air control valve, kalau CB150R lama disetel manual pakai obeng,” terang Sarwono Edhi, Technical Service Training Development PT Astra Honda Motor. Stasioner CB150R ini akan diatur oleh ECM di kisaran 1.500 ±100 rpm.
Stasioner CB150R ini akan diatur oleh ECM di kisaran 1.500 ±100 rpm
Sementara pada sektor pembuangan, kini hasil pembakaran dibaca oleh sensor O2, yang tugasnya memastikan perbandingan udara dan bensin yang dipasok ke dalam silinder komposisinya pas, sehingga emisi gas buang bisa ditekan. Langkah ini tentunya juga agar bisa lolos Euro3.
Untuk sensor, keseluruhan ada 7 buah. Yaitu MAP (Manifold Absolute Pressure) untuk membaca tekanan udara di throttle body, IAT (Intake Air Temperature) yang membaca suhu udara di intake, TP (Throttle Position) atau sensor yang membaca besarnya bukaan gas, ketiga sensor itu posisinya ada di throttle body yang berdiameter 30 mm.
Kini hasil pembakaran dibaca oleh sensor O2
Sebagai otak pengaturan proses pembakaran, ada ECM (Engine Control Module). Kerjanya menerima input dari sensor-sensor kemudian memerintahkan kapan injektor menyemprotkan bensin dan busi memercikkan api. Oh iya, injektornya kini punya 8 lubang. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR