Di area mesin, kapasitas ruang bakarnya jadi lebih kecil yaitu 149,3 cc sedang yang lama 153 cc diperoleh dari aplikasi piston yang lebih kecil yaitu 57,3mm.
"Powernya memang sedikit turun tapi bobotnya lebih ringan 3 kg, sehingga power to weight ratio-nya lebih baik. Akselerasinya juga lebih baik 1 detik dalam jarak 400 meter," beber M Abidin, GM Technical Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
"Sebenarnya penurunan kapasitas ruang bakar adalah kombinasi yang pas agar bisa lolos homologasi euro3 tanpa mengurangi performanya dan mendapatkan fuel consumption yang baik lebih irit hingga 18 persen dari versi karburator," jelas pria yang akrab dengan dunia balap ini.
Di area ruang bakar, ada penyempurnaan pada ruang bakar, profil camshaft atau noken as, fuel pump dan seting ECU.
Injeksi bikin lebih hemat bensin hingga 18 persen
Masuk ke rangka baru tipe diamond yang kini didesain lebih rigid dan kuat 12 persen dari versi sebelumnya. Bukan hanya itu, ground clereance-nya juga lebih tinggi 10 mm namun tinggi joknya tetap 790 mm.
Ban belakangnya kini juga sudah lebih lebar, jika sebelumnya pakai ukuran 120/70-17 kini naik satu tingkat jadi 130/70-17. Buat jalan jauh makin stabil nih, cocok buat yang suka turing. Sedang untuk suspensi ada revisi di sok belakang yang karakternya dibuat lebih lembut serta tetap mempertahankan sok depan yang memiliki diameter 41 mm.
Yang menarik bobotnya justru bisa disunat lebih ringan hingga 3 kg. Pangkas dari mana? "Magnetnya lebih ringan, lalu karburator yang beratnya sudah 1 kg sendiri sekarang tidak ada. Rangka barunya juga lebih ringan," rinci Abidin pada motor yang dijual Rp 21,65 juta on the road Jakarta ini.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR