Setelah sukses di lima kampus, kini giliran Universitas Pancasila yang menjadi saksi ketangguhan skutik yang di banderol seharga Rp 14,1 jutaan ini. Tepat pukul 15.52 WIB mesin motor dimatikan oleh perwakilan rektor Universitas Pancasila, Agus Purwangga setelah digeber sejak 17 Januari lalu tanpa henti.
"Ini baru pertama diadakan acara ini disini. Dan saya berharap kerjasama ini dapat berlangsung terus karena menyangkut dengan program kemahasiswaan," ungkap Agus Purwangga(16/2).
Menurut Supervisor Area Service Development DDS, Tanto Hari Dewo pengujian seperti ini bukan kali pertama bagi Yamaha. "Sebelumnya Yamaha juga pernah melakukan pengujian serupa pada Mio GT 125 di PRJ selama 30 hari. Dan sekarang giliran kita uji di kampus-kampus supaya mahasiswa tahu ketangguhan Mio M3," ujarnya.
Dan setelah menempuh jarak 36.000 km atau mencapai 720 jam non stop, ternyata konsumsi bahan bakar Mio M3 terbilang irit sob. “Konsumsi bahan bakarnya saat pengujian mencapai 82,2 km/liter,” lanjut Tanto.
Lalu apa yang terjadi saat pengujian berlangsung? Dan kira-kira part apa saja nih yang diganti.
"Kami hanya melakukan satu kali pergantian ban belakang karena ban sudah aus. Lalu filternya juga diganti satu kali, kan filter mesti ganti tiap 15 ribu kilometer. Saat diganti juga masih bersih kok. Terus tiap 3 ribu kilometer kami kasih carbon cleaner," ujar Peter, selaku Service Advisor.
Selain Universitas Pancasila, Yamaha juga sedang melakukan pengujian di Universitas Pakuan di Bogor sob dan baru berakhir minggu depan. Dan kegiatan ini rencananya akan di anugerahi rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk sepeda motor matik dengan ketahanan operasional mesin secara non stop terlama. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Editor |
KOMENTAR