Sesuai namanya, VVA adalah inovasi Yamaha untuk memberikan pilihan bukaan klep, tujuannya tentu untuk meningkatkan suplai bahan bakar dari putaran mesin rendah sampai tinggi. Dengan VVA, durasi juga lift noken as atau kem bisa berubah sesuai putaran mesin.
SOHC dengan 3 profil kem. Kem in dilayani dua rocker arm
"Tujuannya untuk mendapatkan performa yang baik di semua putaran mesin. Dengan satu profil kem, biasanya akan ada yang dikorbankan. Kalau bawahnya enak atasnya kurang bertenaga, begitu juga sebaliknya. Dengan VVA yang memiliki dua profil kem, atas-bawah selalu bertenaga," yakin M Abidin, GM Sales Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Secara umum, buka tutup 4 klep di kepala silinder Yamaha MAX 150 diatur oleh satu noken as atau Single Overhead Camshaft (SOHC) namun memiliki 3 bumbungan atau profil. Dua klep masuk dikawal dua profil kem, sedang klep buangnya tetap satu profil kem dengan rocker arm bercabang mirip Yamaha V-Ixion.
Solenoid actuator bekerja pada 6.000 rpm dan 5.500 rpm saat deselerasi
Kita fokus di klep masuk karena di sinilah kunci VVT. Dua profil kem ini memiliki fungsi yang berbeda. Pada putaran mesin rendah profil kem low akan bekerja menggerakan klep. Kem yang pertama ini akan membuka pada 16 derajat sebelum titik mati atas (TMA) dan menutup di 35 derajat setelah titik mati bawah (TMB).
Mencapai putaran mesin 6.000 rpm, ECU akan memerintahkan perangkat solenoid actuator yang berada di cover kepala silinder untuk mendorong pin. Pin ini akan mengaktifkan kem high dengan profil lebih tinggi.
Ini posisi solenoid actuator di kepala silinder
Secara spesifikasi, kem kedua ini memiliki waktu membuka lebih cepat dan menutup lebih lama sehingga durasinya lebih besar dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak.
Kem ini membuka pada 27 derajat sebelum TMA dan menutup di 61 derajat setelah TMB sehingga durasinya 268 derajat. Sedang kem low atau kem pertama durasinya hanya 231 derajat.
"Dalam kondisi bekerja, kedua rocker arm dan klep sebenarnya terus bergerak. Bukan berarti yang saat putaran tertentu salah satunya diam. Tapi, karena perbedaan ketinggian kem, profil kem high lebih tinggi, maka akan langsung berfungsi setelah pin yang diatur ECU dan solenoid actuator menonjok rocker arm kedua," jelas Dirdhana, Education and Publication Manager PT YIMM.
Empat klep SOHC dengan VVA, sempurna untuk skutik berperforma!
Sedang pada saat putaran mesin turun, kem high baru akan berpindah ke kem low di putaran mesin 5.500 rpm.Dengan konstruksi seperti ini, respon di putaran mesin bawah akan sangat baik. Di putaran menengah atas, dengan profil kem yang didesain mampu membuat klep membuka lebih lama maka tenaga atasnya seperti enggak habis-habis.
"VVA pada Yamaha MAX 150 ini adalah yang pertama diaplikasi di dunia," yakin Takehiko Gotanda, Chief Engine Project NMAX 150 dan Yamaha Motor Corporation (YMC). Tentunya sesuai dengan konsep NMAX 150 yang sproty dan menonjolkan performa! (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR