"Ada sedikit perbedaan antara produk Jepang dan Indonesia, karena regulasinya juga berbeda. Tapi bedanya lebih ke arah detail, bukan teknis mesin," ungkap M. Abidin, GM Service and Motorsport PT YIMM.
Menurutnya, perbedaan di sisi regulasi terlihat dari adanya piranti mata kucing di bagian suspensi depan dan absennya dudukan plat nomor di depan windshield. "Di sana wajib pakai mata kucing buat safety, tapi nggak perlu dudukan plat depan," ungkapnya.
Selain itu, dari sisi bodi, perbedaan hanya terlihat pada pilihan warna biru. "Untuk versi Jepang, paduan warnanya biru-silver, bukan biru-putih seperti di sini. Lalu peleknya juga dilabur warna biru, bukan hitam seperti versi lokal. Ini disesuaikan dengan selera pasar di sana," katanya.
Tak hanya itu, sesuai regulasi di sana, pada sasis sebelah kiri R25 versi Jepang juga terlihat tulisan standar kebisingan (Stationary Noise Test Result) dengan angka 87 db di 6.000 rpm dan bersebelahan dengan stiker "Made in Indonesia".
Dirdhana, .. PT YIMM menimpali, jika R25 versi Jepang juga telah menggunakan fitur side stand switch. "Hal ini membuat setting ECU beda, karena adanya tambahan sensor side stand switch. Sehingga, ECU versi Jepang nggak bisa dipakai di versi Indonesia," pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR