Kikuo Yamazaki, orang Indonesia enggak suka noise.
Menurutnya, konsumen Indonesia enggak suka dengan engine noise atau suara mesin yang berisik. Hal lainnya, konsumen Indonesia juga suka dengan perpindahan gigi yang mulus.
“Kami membuat perhatian pada engine noise dan gear shifting karena orang Indonesia enggak suka engine noise,” ujarnya dalam bahas Jepang yang ditranslate ke bahasa Inggris oleh Koichi Mizuno, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor.
Adapun perbedaan mesin antara CBR150R lokal dengan model sebelumnya yang impor dari Thailand, menurutnya mesin 30 persen sama.
Adapun yang berubah yakni rasio gigi yang membuat akselerasi lebih cepat. “Akselerasi 0 ke 100 km per jam lebih cepat dari 13,1 detik menjadi 12,7 atau lebih cepat 0,4 detik,” lanjutnya.
Secara spesifikasi teknis, New Honda CBR150R mengusung mesin 150cc, DOHC, 4-valve, 6-speed, berpendingin cairan (liquid-cooled) seperti pendahulunya yang diimpor dari Thailand.
Dari sisi performa, All New Honda CBR150R diklaim memiliki tenaga 12,6 kW/10.500 rpm dan torsi 13,0Nm/7.500 rpm. Selain itu, telah menerapkan sistem suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection) dengan standar emisi EURO 3 yang ramah lingkungan juga hemat bahan bakar.
Harganya jauh lebih terjangkau ketimbang versi CBU Thailand yang dijual Rp 40 jutaan. Buatan Indonesia ini dilepas Rp 28,5 juta on the road Jakarta. Dan versi berlivery Repsol Honda dilepas Rp 29,1 juta. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR