"Para finalis akan kami coba menjadi teknisi pendamping di Yamaha Asean Cup Race," ungkapnya. "Kalau dua tahun yang lalu mungkin kami masih ragu. Tapi tahun ini saya sangat yakin teknisi standar mampu masuk ke dunia balap," terang Abidin.
Meski bukan sebagai mekanik utama, setidaknya para finalis yang umumnya sudah mencapai level 'silver' dalam penjenjangan mekanik Yamaha ini akan mendapatkan pengalaman untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya di dunia yang benar-benar berbeda. Dari mekanik bengkel resmi yang menangani motor standar ke mekanik balap.
"Ada benerapa vendor di balap yang berterimakasih pada Yamaha karena pembalap-pembalap binaan Yamaha skill-nya terasah sehingga mampu memberikan input spesifik pada pengembangan komponen balap. Saya harap mekanik juga harus begitu, skill-nya terus meningkat dan kami tidak mau berandai-andai, nanti akan diperlihatkan di Asean Cup Race," jelasnya.
Kontes mekanik ini diikuti oleh 12 ribu mekanik bengkel resmi Yamaha yang disaring lewat kompetisi di level regional, kemudian diambil 24 mekanik terbaik untuk masuk babak final. Ada beberapa fase yang dinilai yaitu tes teori, measurement, customer reception, serta periodical inspection dan trouble shooting. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR