Punya tunggan non skutik, Jay enggak punya hasrat buat melakukan modifikasi. “Tapi saat punya X-Ride, enggak pakai basa-basi lagi. Langsung doyan melakukan modifikasi,” katanya.
Berpaling dari tampilan modifikasi supermoto, mau tidak mau Jay melengserkan aksesori pendukung yang sudah dipasang. Besarnya teman yang main lumpur dan komunitas trail adventure off-road di Bandung, dijadikan alasan kuat untuk mengubah tampilan.
Setang lebar, agar bisa handling lebih agresif
Tongkrongan bukan jadi langkah awal yang dilakukan saat memodifikasi X-Ride jadi tunggangannya untuk main lumpur. Upgrade kapasitas mesin dengan memasang piston berdiameter 58 mm yang kali pertama dilakukan Jay.
“Memang dengan mesin standarnya saja, X-Ride sudah bisa diajak main lumpur dengan tingkat kesulitan yang lumayan. Tapi alangkah lebih afdol, bila performa mesin di upgrade,” kilahnya.
Roll bar biar sasisnya kuat buat main lumpur
Baru kemudian modifikasi dilanjutkan dengan seting bagian kaki-kaki. Pelek ukuran 17 inci di depan dan tetap 14 inci di belakang, langsung jadi pilihan ubahan sektor ini.
Namanya juga mengawali modifikasi untuk adventure off-road, maka dipilih ban tahu yang harganya enggak bikin kantong jebol. “Baru setelah benar-benar turun di lumpur dan sering, ban ganti dengan yang lebih mumpuni,” papar ketua Xriders Bandung, komunitas penyuka adventure off-road dengan X-Ride.
Knalpot Kawasaki KLX150S, dimodifikasi agar pas dengan setingan mesin
Jatuh bangun, sudah jadi makanan dan tradisi bagi yang melakukan adventure off-road. Dengan alasan itu, maka sasis X-Ride diperkuat dengan memasangkan roll bar di tengah-tengah.
Biar enggak terlalu banyak cerita, seprti ini tampilan X-Ride milik Jay. (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi :
Ban : Duro
Sok Belakang : Standar
Roller : CLD
Per CVT : CLD
Knalpot : Kawasaki KLX
ECU : Juken
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR