Seperti halnya, Ecko, pria yang bekerja di daerah Jl. Panjang, Jakbar ini. Pasalnya, doi lebih menyukai bentuk aslinya dan hanya menggantikan pelek orisinal dari skutik satu merek.
“Karena desain bodi Yamaha X-Ride sudah cukup gentle alias dual purpose. Dengan itu, mesin gak pengin yang biasa aja, tapi enak dipakai buat harian atau turing. Alhasil, kapasitas mesin kena colek dengan bore-up,” papar Ecko yang juga anggota XYI (X-rider Yamaha Indonesia).
Pelek copotan Nouvo versi Malaysia, model palangnya berbeda agak melengkung. Butuh asupan yang deras, maka injector pake merek SRP dan satu set trothle body Yamaha Xeon RC. Ruang bakar lebih padat menjejalkan seher Honda Sonic 58 mm dan peranti racing lainnya.
Untuk tampilan eksterior alias bodi gak ada perubahan, kaki-kaki pake pelek ukuran ring 16 dan ban kecil. Tapi, model rims palang tersebut berbeda dari Yamaha Nouvo lokal. Terlihat dari model palang yang agak melengkung dari Nouvo biasanya.
Ruang bakar membengkak menjadi 155 cc akibat dijejalkan seher Honda Sonic 58 mm dan noken as Kawahara K1. Buka tutup klep in dan out punya Sonic ukuran 28 (in) dan 24 (out). Biar tendangan balik klep tersebut lebih mantab, diganjal double per klep Yamaha Mio Fino dan custom bengkel CMS daerah Kemayoran, Jakpus.
“Setelah mesin selesai digarap, iseng-iseng di-dyno. Pengin tahu perubahannya dan ternyata cukup memuaskan. Yakni, mencapai 13 dk,” ujar pria yang menggarap X-Ride miliknya di Ultraspeed Racing daerah Jl. Panjang, Jakbar. Wew!
Ciyus, nih! (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi:
Seher : Honda Sonic, 58 mm
Noken as : Kawahara K1
Per klep : Yamaha Mio Fino
Klep : Honda Sonic
ECU : RC Mini
Koil : Ultra Speed Racing
Knalpot : CMS
Sok belakang : YSS
Ultraspeed Racing (USR) : 021-53665127
Editor | : | billy |
KOMENTAR