Dan ternyata tidak terlalu banyak ubahan yang dilakukan, bahkan pengerjaanya pun dilakukan di Indonesia dengan vendor lokal. "Approval-nya tetap dari Divisi Motorsport Yamaha Indonesia dibawah supervisi Yamaha Motor Corporation," buka M Abidin, GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
"Karena konsepnya ada minim perawatan, jadi tidak banyak yang diubah," aku Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT) yang diberi kepercayaan melakukan ubahan mesin. "Sebelumnya kita buat dulu prototipe-nya di Yamaha V-Ixion untuk simulasi. Dari standarnya 12,5 dk jadi 19,5 dk. Lalu datanya dikirim ke Jepang, setelah disetujui baru kita buat di sini. Totalnya ada 35 set," jelasnya.
Ubahan yang dilakukan pun sebatas pada silinder head. Noken as diganti, klep diperbesar in 22 mm yang ex 19 mm. Throttle body pada sistem injeksinya juga diperbesar diameternya menjadi 30,4 mm. Sedang bagian bawah mesin, dari blok silinder, piston hingga ratio dan kopling tidak ada yang berubah.
"Untuk material sitting klep kita pakai berilium agar kuat dan awet. Jepang enggak mau material yang biasa-biasa aja untuk yang satu ini," tambahnya. "Kami merasa support tim BRT cukup bagus, digeber seperti kemarin masih bisa tahan," beber M Abidin.
Pada sasis juga tak banyak yang diubah. Suspensi tampak luar masih standar, paling hanya disk brake depan yang diganti lebih lebar. Ban menggunakan FDR Blaze yang kembangannya serupa dengan produk massalnya, tapi kompon ban yang dipakai pada event ini dibuat khusus racing.
Ukuran bannya juga masih sama seperti ukuran ban standar YZF-R15. Depannya pakai 90/80-17 dan yang belakang 130/70-17. "Kalau ban lebih lebar, catatan waktunya pasti bisa lebih baik lagi," ungkap M Abidin.
Berani diadu dong lawan yang sudah DOHC? (motor.otomotifnet.com)
Data modifikasi:
Silinder head: BRT
Noken as: BRT
ECU: Daytona
Knalpot: SMF
Ban: FDR Blaze
Disk brake depan: Daytona
Editor | : | billy |
KOMENTAR