Karena bosan, kala itu NSR dijual. Eh sekarang saat pakai CBR 250R kembali kangen dengan NSR. “Ngidam banget, tapi sayang sekarang nyari yang bagus susah, kalau ada harganya mahal banget,” ujar pemilik event organizer bernama V-Organizer ini.
Knalpot nyempil, enggak menutup pro arm dan pelek. Brake lever guard, menguatkan kesan racing
Perburuan pertama tentu pro arm, bukan milik NSR tapi sekalian punya VFR750 yang peleknya lebar, tepatnya 5,5 inci untuk belakang dan depan 3,5 inci. Pemasangan enggak jadi masalah bagi Ariawan Wijaya, bos BMS, maklum bengkel ini biasa memasang limbah moge ke motor lokal.
“Cuma sesuaikan ujung lengan ayun dengan sasis, bubut sedikit beres,” ujar Ari, sapaan pria asli Rembang, Jateng ini. Belakang kelar, tinggal depan menyesuaikan. Biar enggak kalah kekar tapi tetap proporsional, suspensi andalkan teleskopik milik CB400 lengkap dengan sistem pengereman.
Kaki-kaki beres, Veriz enggan jika bodi standar ting-ting. Bagian belakang yang dianggap kurang keren, karena kurang melengkung dibikin meruncing. Tapi dengan terpaksa sedikit memotong ujung rangka, baru dibikinkan bodi baru.
Daripada pusing nyari NSR, akhirnya CBR yang ada dimodifikasi biar sekeren NSR 150SP
Ubahan lanjut ke sisi bawah. Lihat deh sekarang terlihat padat dan rapi, dengan bodi tambahan yang hampir nempel mesin. “Sekaligus menutup knalpot yang nyempil. Sengaja dibikin mungil, biar enggak mengganggu keindahan pro arm dan peleknya,” ujar Veriz memberi alasan.
Langkah akhir bodi dicat ulang dengan warna dominan orange kombinasi biru dan sedikit silver. Tak lupa sekalian promosi EO-nya, makanya nempel tulisan besar V-Organizer! Dengan begini enggak kangen NSR 150SP lagi! (motor.otomotifnet.com)
Pelek: Honda VTR750
Lengan ayun: Honda VTR750
Sokbraker depan: Honda CB400
Knalpot: Stanle
Bodi: BMS
Kopling: KTC hidrolik
BMS: 0819-15113717
Editor | : | billy |
KOMENTAR