Menurut tracker joki tim JR14 Try Ink MOCT Tangerang ini, biasanya spek motor grasstrack yang turun di kejurda cenderung punya spek yang melebihi regulasi kejurnas.
“Kalau pakai spek kejurda, tentu sulit buat tolak ukur apakah pembalap atau motor yang sudah kencang. Maka itu, lebih baik ikuti spek kejurnas aja. Jadi bisa tahu pastinya,” tambah pembalap yang nengok jika dipanggil Aip ini.
Bak gayung bersambut, ternyata keinginan Arif berbanding lurus dengan Rohendi sang mekanik kepercayaannya. “Spek yang sesuai dengan kejurnas, maksudnya ukuran piston. Yang saya tahu, untuk kejurnas itu maksimal 55,25 mm untuk turun di Bebek Modif 4-tak. Jadi, saya bikin tidak melebihi ukuran itu,” kata Mang Hendi sapaan Rohendi.
Mang Hendi tetap pede aplikasi piston Izumi yang berdiameter 55 mm. “Selain agar tidak melebihi ukuraan yang ditentukan di kejurnas, piston ini juga sudah cukup kuat buat menahan rasio kompresi mesin tinggi,” tambahnya sembari bilang rasio kompresi mesin dipatok di 13,5 : 1.
Karena karakter motor grasstrack yang hanya mengandalkan putaran mesin bawah dan tengah, maka gigi rasio pun dijamah. Tetapi, tidak semuanya! Yang diganti, di gigi IV saja. Yaitu, pakai kombinasi 21/24 mata.
“Setingan perbandingan gigi rasio itu agar lebih merata. Jadi ketika main di gigi IV, power enggak drop dan lebih close ratio,” sebut mekanik ramah ini.
Untuk sistem pengabutan bahan bakar, mengandalkan karburator Keihin PE 28 mm. Karbu ini, dijejali pilot jet 40 dan main jet bermain diangka 110.
Dari pengapian, Mang Hendi tetap percaya part standar. Bukan milik SE. “CDI juga standar karena tidak ada limiternya,” aku tunner dari Jl. merdeka No. 28, Pabuaran, Tangerang. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 2.75x18
Ban belakang: Swallow 90/100-16
Karburator: Keihin PE 28
Knalpot: Custom
Editor | : | billy |
KOMENTAR