Setelah kerudung penutup RX-150 dibuka, bagi yang doyan memperhatikan motor Eropa pasti familier dengan tampangnya, yap mirip dengan Yamaha YZF-R125. Namun menurut Kristianto Goenadi, President Director PT MMI, RX150 tetap ada perbedaan. “Tentu tak sama, karena ini hasil pengembangan Sachs, mitra kita dari Jerman sejak 2008, lihat saja seperti lampu kan beda,” ungkapnya.
Kompresi cukup tinggi, makanya pakai pendingin radiator. Knalpot pendek, hayo mirip motor apa?
Tampangnya memang sporti banget, tak cuma aplikasi sasis deltabox (twinspar), setang jepit, fairing lancip dengan dua lampu di depan, isinya lampu proyektor. Bodi belakang lancip nungging, ujungnya ada lampu rem LED. Belum lagi lengan ayun model pisang berbahan aluminium casting, mengingatkan pada Yamaha R15.
Mesin 150 cc pakai teknologi internal balancer shaft, water cooled atau pakai radiator dan roller rocker arm, “Hasil pengembangan tim Sachs juga,” lanjut Kris, sapaannya. Sayang pasokan bensin masih karburator dan sistem katup SOHC 2 klep.
Lengan ayun aluminium, sporti dan kekar. Setangnya rendah, posisi duduk racy banget
Fitur unggulan lainnya adalah panel indikator dengan info cukup lengkap. Porsi tengah ada takometer analog, sisi kiri ada layar digital untuk spidometer, odometer dan tripmeter. Sedang sisi kanan isinya fuelmeter, posisi gigi, voltmeter dan jam.
Oke lanjut cobain motor yang dijual Rp 21,95 juta OTR Jakarta ini yuk. Pertama duduk mata langsung tertuju pada berbagai detail yang sayang kurang rapi, seperti sisa pengelasan, rangkaian kabel dan cetakan plastiknya.
Panel indikatornya, isinya cukup lengkap
Begitu meraih setang, bisa dirasakan posisinya rendah banget, racy banget! Kalau ditarik garis lurus ujung setang di bawah tangki. Sporti sih, tapi untuk harian pasti pegal. Tinggi jok hanya 750 mm, cukup pendek.
Begitu duduk, saat mau melipat standar samping agak kaget, posisi ke depan banget! Oke berhasil dilipat, putar kontak lalu pencet tombol starter. Suara mesin dan getaran cukup halus. Tarik kopling yang terbilang empuk lalu masukkan gigi, cukup empuk enggak sekeras generasi sebelumnya, R150VX. Tarikan terbilang smooth, tenaga enggak menghentak mengalir landai. Di rpm tinggi getaran sedikit terasa di setang.
Diajak belok terbilang ringan, cuma radius putarnya memang cukup lebar. Satu hal yang boleh diacungi jempol remnya, empuk dan pakem. Redaman suspensi terasa empuk, tapi mesti dicoba melalui berbagai kondisi jalan nih.
Wajib lanjut test ride! (motor.otomotifnet.com)
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah SOHC 2 klep pendingin cairan
Bore x stroke: 57,3 x 57,8 mm
Kapasitas: 149,8 cc
Rasio kompresi: 10,7:1
Tenaga maksimal: 14,8 dk/10.000 rpm
Torsi maksimal: 11,1 Nm/8.500 rpm
Starter: electric
Kapasitas tangki: 14,2 liter
Suplai bensin: karburator
Pengapian: CDI
Transmisi: 5 speed
Ban depan: 110/70-17
Ban belakang: 130/70-17
Rem depan: cakram kaliper 2 piston
Rem belakang: cakram kaliper 1 piston
P x L x T: 1.960 x 730 x 1.060 mm
Wheelbase: 1.340 mm
Tinggi jok: 750 mm
Jarak terendah: 140 mm
Bobot basah: 139 kg
Editor | : | billy |
KOMENTAR