|
OTOMOTIFNET - Setelah dilaunching hari Senin lalu (9/8), PT. Astra Honda Motor (AHM) langsung mengajak semua wartawan yang datang untuk mencicipi performa New Honda MegaPro di Sentul International Karting Circuit (SIKC). Motor sport baru yang oleh Honda diberi julukan “Real Street Fighter” ini boleh langsung di geber! Yuk, ikuti terus sesi first ride ini.
Desain
Pertama yang dilakukan pastinya langsung melihat desain, dan ternyata tak ada berbeda dengan Honda Unicorn yang sudah lebih dulu meluncur di India. Desain bodynya jauh lebih sporty ketimbang Mega Pro lama.
Headlamp dibalut cover besar layaknya motor sport India dan buntutnya sudah enggak rata lagi, kini lebih nungging dengan suspense belakang monoshock. Secara keseluruhan menang terlihat slim dan sporty.
Fitur Dan Teknologi
Sedang fitur dan teknologi yang diusung sepertinya enggak ada yang baru. Paling membedakan adalah mesin barunya, meski lebih kecil 10cc, dari 160cc menjadi 150cc tapi powernya lebih besar 0,4 dk. Megapro lama 13,1 dk menjadi 13,5dk.
Mengusung teknologi Xtra Responsive Performance (RXP) dengan menggunakan roller rocker arm dan teknologi low friction membuat suara mesin lebih halus. Pistonnya pun lebih ringan, yakni 89 gram dari sebelumnya 144 gram.
New Mega Pro juga sudah dilengkapi dengan Throttle Position Sensor layaknya Yamaha Jupiter MX, TPS ini dipadukan dengan CDI dengan 12 Ignition Mapping, yang dapat meningkatkan ketepatan respon mesin terhadap putaran throttle dan membuat pembakaran lebih sempurna,
Sedang fitur andalannya paling hanya seputar desain speedometer baru yang menggabungkan analog untuk takometernya dan digital pada tampilan speedometer. Dan penggunaan disk brake di roda belakang pada New Mega Pro tipe Casting Wheel.
Performa
Seperti sudah disinggung, mesin baru New Mega Pro ini sedikit lebih besar tenaganya dan memang terbukti saat dicoba dilintasan Sirkuit Karting Sentul. Tenaga bawahnya memang lebih responsif, digas sedikit enteng menarik tubuh. Tapi responsifnya enggak cuma dibawah, merata sampai ke atas khas mesin square (diameter x langkah: 57,3 x 57,8 mm)
Perpindahan giginya pun halus. Dan tak terasa, di trek lurus depan tribun yang tak begitu panjang, New Mega Pro bisa mencapai 80 km/jam sebelum akhirnya harus tutup gas dan melakukan pengereman karena tikungan pertama sudah menyambut. Karakter seperti ini akan sangat menyenangkan dipakai di perkotaan yang lebih banyak stop and go!
|
Handling
Mega Pro punya kelebihan soal kenyaman khususnya urusan posisi duduk pengendaranya. Tapi di New Mega Pro rasanya sedikit berbeda dengan versi lamanya. Yang sekarang lebih mirip duduk di Honda Tiger. Stang tetap tinggi tinggi dan posisi badan sedikit condong ke depan, membuat pengendara lebih siaga.
Yuk, langsung menikung di sirkuit yang memiliki 14 tikungan ini! Semua tikungan di sirkuit yang biasa di sebut dengan Sentul kecil ini hampir tidak ada yang patah, meski pelan harus ditaklukan dengan gantung gas. Hebatnya, handlingnya terbilang cukup baik.
Motor tidak goyang meski dipakai rebah, suspensi belakangnya yang sudah monoshock bekerja optimal. Suspensi baru ini bisa disetting keras dan lembutnya loh. Begitu juga ketika hendak berpindah posisi dari menikung kiri ke kanan, suspensinya tetap tenang dan tetap mudah mengendalikan arah.
Bahkan saat direbahkan di salah satu sudut tikungan yang berpasir, New Mega Pro tetap bisa meluncur dengan mulus. Sayangnya ban yang dipilih masih sama seperti versi sebelumnya. Kembanganya kurang sporty dan ukurannya yang kecil membuat penampilannya terlihat ceking. Rasanya, yang satu ini bakal paling banyak kena sentuhan modifikasi.
Oiya, hampir lupa ngerem. Urusan bikin berhenti motor ini, disk brake dengan kaliper dua piston di depan sudah cukup ampuh. Apalagi roda belakang juga sudah dikawal disk brake dengan kaliper satu piston, lebih dari cukup untuk memberikan pengereman optimal. Tapi ingat jangan asal injak rem belakang, terlalu pakem bisa bikin roda belakang terkunci, smooth saja!
Harga : Rp 19,5 Juta (Casting Wheel), 18,3 (Spoke Wheel)
Penulis: Heru,Popo
Foto: Harry
Editor | : | Editor |
KOMENTAR