Jakarta - Yamaha RX-King, saat ini sedang jadi incaran penggemar motor lawas. Boleh jadi banyak yang bilang atau bahkan punya sebutan motor jambret, tapi RX-King aura sebagai motor laki-laki enggak luntur.
Namanya juga penggemar, enggak sembarang pilih RX-King untuk jadi motor hobi. “Biasanya yang diincar itu yang keluaran 1993 dan 1994. Salah satu penyebabnya adalah ketangguhan di sektor mesin,” papar Mansuri dari Empush Racing di Ciledug, Tangsel.
Kalau dihitung-hitung, umur motor yang jadi incaran itu 20 tahunan. Tentunya untung kalau bisa beli motor standar atau yang biasa disebut bahan, dari pengguna yang tahu bagaimana merawat RX-King.
“Tapi kudu siap-siap mengelus dada, biasanya yang terawat dibanderolnya dengan harga tinggi. Pasalnya untuk motor bahan yang enggak benar-benar terawat saja, nilai tebusnya bisa sampai Rp 10 juta,” terang Bob Mili, mekanik begkel rumahan di kawasan Kampung Baru, Jaksel.
Buat yang benar-benar bahan atau RX-King yang enggak terlalu terawat, tentu butuh penyegaran agar performanya kembali lagi. Bagian-bagian yang perlu direkondisi memang enggak terlalu banyak, namun ketersediaan part yang mulai jarang bikin prosesnya jadi agak lambat.
Bagian-bagian yang masuk dalam daftar rekondisi biasanya sebagai berikut.
Paling banyak perhatian saat merekondisi mesin adalah bagian yang urusannya dengan ruang bakar. Atau bila disebutkan satu per satu, terdiri dari silinder blok, silinder head, piston dan ring piston.
Bagian silinder blok, dindinnya bisa baret karena perawatan dari pemiliknya yang kurang baik. Ruang bakar jadi bocor dan mengakibatkan performa motor menurun.
“Boring mesti di-oversize dari ukuran piston yang saat ini digunakan dan itu dilakukan bila memang baret di dindingnya terlihat dalam,” kata Bob.
Bagian silinder head, menunya membersihkan kerak sisa pembakaran yang menempel di permukaan. Kerak juga perlu disingkirkan dari permukaan kubah piston dan di dalam kubang ring piston.
“Kalau memang sisi kiri dan kanan piston terdapat baret, maka lebih baik ganti dengan part baru,” jelas mekanik yang mengisyaratkan angka Rp 3 juta untuk dana rekondisi mesin.
Kaki-kaki
Urusan yang satu ini, enggak hanya sekitar ganti ban yang udah botak atau juga pelek yang udah peyang sana-sini. Bearing-bearing pelek yang perlu dapat perhatian. “Juga termasuk as roda dan as swing arm yang perlu dicek kondisinya dan juga pelumasannya,” ujar Bob.
Bagian seperti sok depan, hanya cek ulang oli dan sil karetnya saja. Sok belakang, pemilik cenderung menggunakan bawaan aslinya.
Kalau enggak ada bagian yang keropos, maka bagian bodi disarankan untuk melakukan pengecatan ulang. Agar kelihatan lebih rapi dan terhindar dari kerusakan akibat karat yang menempel.
“Butuh waktu kurang lebih 3 hari untuk pengecatan ulang seluruh bodi dan rangka, dengan biaya yang kisarannya Rp 2-3 juta,” ungkap Bob.
Tampilan boleh jadi standar, namun kabel bodi biasanya ada yang meminta untuk dirapikan. Caranya dengan memensiunkan kabel bodi standar dan diganti dengan yang modifikasi. Selain kabel bodi, enggak ada yang mengkhawatirkan pada kelistrikan RX-King dan itu termasuk pada bagian CDI. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR