Pria kelahiran 1970 ini mengaku prihatin dengan perilaku orang tua sekarang yang tega membiarkan anaknya mengendarain mobil atau sepeda motor di jalan raya. "Wah di komplek-komplek banyak sekali, miris lihatnya," ungkap insinyur jebolan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Bahkan jika ada kecelakaan yang melibatkan anak dibawah umur, sudah seharusnya orang tua ikut bertanggung jawab. "Seharusnya di Indonesia seperti di negara-negara maju. Saat ada kecelakaan karena anak kecil berkendara sebelum punya SIM, orang tuanya juga kena hukuman berat," beber pemilik nama asli Lis Hartono ini.
"Karena di jalan bukan hanya ada kita, tapi juga orang lain. Resiko di jalan raya juga bisa melibatkan orang banyak," tuturnya bijak. Ketika ditanya saat masa mudanya apakah pernah berkendara sebelum punya SIM, ia menggelengkan kepala.
"Saya punya motor waktu tahun 1989. Waktu itu sudah keluar GL Max, tapi saya suka yang klasik yang kalem-kalem saja jadinya pilih GL cepek (GL100)," ujarnya bangga.
Nah, buat orang tua yang masih membiarkan anaknya berkendara di bawah umur, ingat pesan Cak Lontong, mikiiiiir..!!! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR