Jakarta - Sekali waktu Anda mampir ke Sumber Ban Motorsport di Jakarta, pasti dibuat betah lantaran ada Honda CR-V 2008 yang sudah dimodifikasi. Warnanya ngejreng lagi, ceper dan keempat roda sudah dipasangi pelek lebar.
Keberadaan SUV Honda di gerai ban itu memang disengaja oleh Franki Christian, pemilik gerai. "Supaya customer makin betah mampir ke toko dan percaya akan hasil kerja dan pilihan pelek. Dengan begitu, customer dan publik bisa lihat selera gue bagus atau tidak," ujar Franki
Berawal di Kaki-Kaki
Demi membangun kendaraan display toko yang super wah, Christian rela menghabiskan waktu hinggal 5 bulan untuk merampungkan proyeknya. Tentu tidak dilakukan sendiri olehnya, melainkan mengajak bengkel-bengkel rekanan untuk membantu.
Tahap awal tentu fitment kaki-kaki. "Saya pilih diameter 24 inci karena ruang fender SUV Honda ini cukup besar," terang Christian, panggilan akrabnya. Agar lebih manis, dibutuhkan camber kit. Jurusnya tentu membuat secara custom karena agak sulit di pasaran.
Tidak mau repot dengan menggunakan lowering kit, hanya 2 pilihannya yaitu coilover atau air suspension. Untuk sementara dipasangkan coilover buatan BC, karena air suspension masih dalam perjalanan dari Amerika.
Desain bodi kit Azzect membuat anggota komunitas Connection ini jatuh hati. Beruntung Inspire Motorsport memiliki stok untuk CR-V generasi ketiga. Kelar pemasangan baju baru, kendaraan dibawa ke Tomi Airbrush untuk pengecatan.
"Gue cuma bilang sama Tomi supaya dibuatkan tidak norak. Lalu dibuatkan beberapa sketsa dan ini menurut gue yang terbaik," ujar ayah 1 anak ini. Sangat eye catching perpaduan warna xiralic orange dan candy red orange serta super deep black, yang merupakan warna populer dari Spies Hecker.
Aliran VIP
Konsep interior lebih condong ke VIP. Tentu saja dibuat mengejar kenyamanan dengan nuansa blink blink di ruang kabin. Pilihan kulit asli jatuh ke Autoleder. Warna beige bawaan standar sebagian masih dipertahankan, namun beberapa panel dibuat ulang dan dilabur warna candy orange agar matching dengan bodi luar.
Oprekan mesin masih dalam kategori stage 2 normally aspirated. "Hanya dilakukan perbaikan di sektor pemasukan udara, lalu porting polished agar tidak terlalu berat larinya," jelas pria yang bermarkas di bilangan Imam Bonjol, Tangerang. Supaya air fuel ratio yang diinginkan dapat tercapai, dibutuhkan piggyback untuk mengatur debit bahan bakar dan mengatur waktu pengapian. Tentu saja pilihan jatuh pada Dastek Unichip Q+ dengan harga friendly dan populer di Indonesia.
Proyek masih berlanjut, namun sayang belum semua parts sampai. Suspensi udara dan motorized yang dikirim melalui Alterpro Bogor, Jabar belum sampai. "Supaya lebih ekstrem lagi saat kontes dan customer jadi senang belanja di toko saya," ujar penghuni Modernland, Tangerang.
Modifikasi tidak selalu harus bagian eksterior, interior, mesin dan audio serta kaki-kaki. Hampir di semua ajang kontes modifikasi, juga ada kelas pelat nomor kendaraan. Dipilih yang mudah terbaca dan memiliki arti. "Kalau gue kan juragan pelek sekalian saja bikin pelat B 805 VLG, jadi dibaca Bos Velg (pelek)," kekeh Christian disela-sela pemotretan. (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR