Jakarta - Williams Harjanto, pemilik rumah modifikasi W7 Carsmetic di Taman Palem, Jakarta Barat bisa dibilang terkena "tulah". Tapi bukan yang negatif, justru menguntungkan dirinya. Akibat memprovokasi Agus Jaya, pedagang emas, ia harus pergi ke luar negeri.
Sambil menunjukkan gambar hasil rekasaya Mazda CX-5 2.5L, "Saya komporin untuk beli mobil seperti ini, lantas dimodifikasi. Setelah dikasih fotonya, orang itu justru pengin cepat selesai," kenang William mengenai hasil modif Mazda CX-5 2.5L 2013 miliknya.
Padahal, Mazda CX-5 Williams sendiri masih dalam kondisi standar. Akhirnya, ia pergi ke Jepang membeli body kit dari Topline dan dipasang pada mobilnya. Sejurus kemudian, ia membuat cetakan.
Tampilan SUV Mazda jadi gagah adanya ducktail di pintu bagasi. Diakui William sebagai hasil olah gambarnya sendiri yang mengikuti kontur bodi dan lampu. Setelah jadi, Agus pun yang punya Mazda CX-5, tapi yang 2.0L kian tertarik dan minta dibuatkan sama persis. "Bedanya, body kit di mobil Agus hasil kerjaan W7," bilang William.
Meski terlihat seperti kembar identik, tapi ada beberapa komponen beda. Paling nyata, dari DRL (Daytime Running Light). Jika punya William menggunakan LED (light Emitting Diode) asli dari Topline, sedang 2.0L Grand Touring dipasok dari Autovision.
Perbedaan lainnya, bemper belakang. Pada CX-5 milik Agus tak ada lampu di bagian tengah, sedang William ada yang merupakan paket dari Topline. Sayangnya, lampu tersebut dijadikan lampu rem, sehinga menjadi ramai. Lebih menarik, jika dijadikan lampu kabut. - Williams Harjanto, pemilik rumah modifikasi W7 Carsmetic di Taman Palem, Jakarta Barat bisa dibilang terkena "tulah". Tapi bukan yang negatif, justru menguntungkan dirinya. Akibat memprovokasi Agus Jaya, pedagang emas, ia harus pergi ke luar negeri.
Sambil menunjukkan gambar hasil rekasaya Mazda CX-5 2.5L, "Saya komporin untuk beli mobil seperti ini, lantas dimodifikasi. Setelah dikasih fotonya, orang itu justru pengin cepat selesai," kenang William mengenai hasil modif Mazda CX-5 2.5L 2013 miliknya.
Padahal, Mazda CX-5 Williams sendiri masih dalam kondisi standar. Akhirnya, ia pergi ke Jepang membeli body kit dari Topline dan dipasang pada mobilnya. Sejurus kemudian, ia membuat cetakan.
Tampilan SUV Mazda jadi gagah adanya ducktail di pintu bagasi. Diakui William sebagai hasil olah gambarnya sendiri yang mengikuti
kontur bodi dan lampu. Setelah jadi, Agus pun yang punya Mazda CX-5, tapi yang 2.0L kian tertarik dan minta dibuatkan sama persis. "Bedanya, body kit di mobil Agus hasil kerjaan W7," bilang William.
Meski terlihat seperti kembar identik, tapi ada beberapa komponen beda. Paling nyata, dari DRL (Daytime Running Light). Jika punya William menggunakan LED (light Emitting Diode) asli dari Topline, sedang 2.0L Grand Touring dipasok dari Autovision.
Perbedaan lainnya, bemper belakang. Pada CX-5 milik Agus tak ada lampu di bagian tengah, sedang William ada yang merupakan paket dari Topline. Sayangnya, lampu tersebut dijadikan lampu rem, sehinga menjadi ramai. Lebih menarik, jika dijadikan lampu kabut. (Mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR