Sepintas, mobil double cabin merah ini tidak ada beda dengan sang pendahulu. Namun kalau sudah dipakai baru bisa diketahui perbedaan antara New Mitsubishi Strada Triton Exceed AT dengan versi sebelumnya. Tenaga yang dimuntahkan tergolong besar, terlebih jika dipakai untuk konsumsi dalam kota.
Berbekal data tersebut, OTOMOTIF tak sabar untuk langsung mencoba jalan double cabin seharga Rp 377 juta (on the road Jakarta) ini. Berangkat!!
Produk keluaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) ini memiliki kabin cukup lega. Posisi duduk dan berkendara juga cukup baik. Sayangnya, pada bantalan jok depan, baik pengendara dan penumpang tidak dibekali ‘sayap' padahal dimensinya cukup besar. Sehingga kaki jadi terasa ‘jatuh' ke samping.
Posisi tuas transmisi serta transfer case juga tidak terlalu jauh dari pengendara dan pengoperasiannya cukup mudah. Memindahkan dari posisi P ke D atau sebaliknya juga halus. Salah satu nilai tambahnya, bisa memindahkan ke posisi 4x4 tanpa berhenti, dengan catatan kecepatan kurang dari 100 km/jam.
Memiliki radius putar 5,9 m, terkecil di kelasnya membuat New Strada Triton ini mudah putar balik. Tapi putaran lingkar kemudi tak bisa dibilang enteng. Maklum, kalau dalam kota cukup sering memainkan lingkar kemudi untuk belok.
Namun, akan berbeda pengalaman ketika diajak pergi luar kota. Melalui jalan tol, New Strada Triton ini menunjukkan tajinya. Cukup nyaman dikendarai pada jalan lurus, panjang dan tergolong kosong. Bahkan sempat juga dicoba kemampuan mesinnya dengan cara ‘bermain-main' dengan mobil sedan.
Transmisi INVECS II 5 percepatan dengan mode sport juga menunjukkan performanya. Perpindahan gigi, walau masih terasa tapi cukup halus.
Tenaga dan torsinya yang besar sangat menguntungkan ketika mendahului kendaraan lain. Injak sedikit, entakan turbo sudah sangat terasa. Injak lebih dalam lagi, untuk d-cab dengan bobot 2.885 kilogram tergolong cepat. Bahkan rekan yang duduk di samping berdecak kagum. Secara data juga memperlihatkan demikian. Inilah bukti dari pengembangan yang dilakukan.
Sayangnya, tenaga yang cukup besar ini akan tidak terasa ketika berada lalu lintas yang padat. Memang sih, injak pedal gas sedikit mobil akan melaju, tapi harus langsung injak rem lagi. Membuat pengendaraan jadi kurang nyaman.
Layaknya d-cab lain, suspensi belakang cukup kaku untuk dipakai jalan raya. Padahal kalau dibuat sedikit lebih empuk, mungkin akan lebih nyaman untuk yang lebih sering berkendara di dalam kota. Ditunjang suspensi depan yang sudah tergolong nyaman dengan per spiral.
Handling juga cukup baik mengingat bodi yang tinggi. Inilah salah satu dampak dari putaran setir yang agak berat, membuat mobil tidak mudah ‘lari' dari jalurnya.
Dengan tapak ban yang ‘halus', kemampuan 4x4 di jalur tanah becek dan memiliki elevasi cukup baik. Sayang tak mendapat jalur yang lebih ekstrem untuk mencoba sistem double gardannya.
Bukan hanya mesin dan transmisi, teknologi mewah lain juga diadopsi. Seperti transmisi otomatis, rem yang sudah ABS dan EBD, LSD, tampilan dasbor yang cukup mewah, audio yang memadai. •
DATA SPESIFIKASI : Mesin 4D56 DI-DC IT, DOHC, 16 klep, 4 silinder, common-rail electrical fuel injection, turbocharger, intercooler Kapasitas 2.477 cc Tenaga maksimal 178 dk/4.000 rpm Torsi maksimal 348 Nm/1.800-3.500 rpm Rem ABS, EBD Transmisi 5 Speed A/T (V5A5A) INVEC II with Sport Mode Dimesin (pxlxt) 5,115 x 1,800 x 1,795 mm Ground clearance 235 mm
Editor | : |
KOMENTAR