Saat masuk ke kabin Mirage, kesan mewah terlihat dari aplikasi kelir hitam dengan aksen glossy di bagian center cluster. Sayangnya, desain speedometer cukup ‘biasa’ dengan lengkungan yang kurang unik jika dibanding Honda Brio dan Kia Picanto. Toh demikian, besarnya angka-angka membuat visibilitas panel tersebut cukup baik.
Boleh dibilang, kabin Mirage cukup lega bagi empat penumpang. Saat berada di bangku baris depan dan belakang, Otomotifnet.com yang memiliki tinggi 172 cm tak mengalami kendala di ruang lutut dan kepala. Ruang gerak badan juga terbilang cukup luas. Busa dan konstruksi bangku cukup nyaman meski dikendarai lama.
Penumpang baris depan dimanjakan dengan akomodasi berupa laci dan dua cup holder di sisi pintu dan belakang rem tangan. Serta pegangan tangan di atas plafon. Uniknya, sun visor bagian penumpang justru tak disediakan cermin, yang malahan ada di sun visor bagian supir. Tak umum.
Nah, yang patut menjadi catatan adalah pada akomodasi penumpang belakang. Tak tersedianya satu pun cup holder dan pegangan tangan di plafon cukup mengganggu kenyamanan. Untungnya, pada panel pintu tersedia celah power window yang berfungsi juga sebagai arm rest.
Selain itu, sisi keamanan sedikit diabaikan dengan rendahnya head rest dibangku penumpang belakang. Padahal fungsi head rest bukan hanya sebagai sandaran kepala. Melainkan juga untuk menahan benturan langsung pada kepala, saat mobil terbalik.
Sementara pada bagasi, Mirage yang juga dirancang sebagai kendaraan keluarga kecil cukup mumpuni kala mengangkut empat buah tas berukuran sedang. Dan masih banyak celah untuk diisi barang lainnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR