Jakarta - Si kembar Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla memang fenomenal. Kedua terlahir tak cuma menyandang predikat sebagai kendaraan dengan harga terjangkau alias mobil murah. Dalam spesifikasi teknis pun, ternyata keduanya memiliki kelainan dibandingkan umumnya kendaraan.
Terutama, soal ukuran busi. Seperti diutarakan oleh Agus Tan, General Managewr Sales & Marketing PT NGK Indonesia. Pihaknya telah melakukan desain khusus untuk mesin 1KR tiga silinder yang teronggok di ruang mesin Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla.
Sesuai konsepnya, Agya dan Ayla masuk kategori kendaraan bermotor harga terjangkau dan hemat energi (KBH2), maka busi pun harus murah. Untuk memenuhi itu, elektrodanya menggunakan nikel. Hingga kini, masih banyak mesin non-KBH2 mengandalkan bahan nikel untuk businya.
Tak heran, harga satuannya Rp21.500. Selain harga lebih murah, umur pakainya pun lebih pendek dari umumnya busi. Apalagi keunikan lain dari busi Agya dan Ayla?
Dari sisi ukuran (dimensi) pun juga lain. Businya lebih ramping dan ulirnya yang mm 24 lebih panjang dari busi umumnya yang 22 mm. Desain seperti ini memungkinkan elektroda berada sempurna di ruang bakar dan dapat membakar habis campuran udara dan bahan bakar Ron minimal 92.
Lainnya, hexagon busi memiliki ukuran 16 mm, sementara umumnya 18 mm. Berarti, untuk membuka dan memasangnya harus pakai kunci khusus. Makanya, kunci busi jangan sampai hilang. Begitu juga diameter businya 12 mm, sedangkan yang banyak dipakai 14 mm. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR