Penggunaan turbo kit untuk Brio memaksa Indra dari Turbo Innovation serta Andy Suhendy dari bengkel Absolute berputar otak. "Maksudnya, kita menjual kit tanpa harus mengorbankan komponen mobil lainnya. Terlihat standar tapi performanya kencang," ungkap Indra.
Setelah melalui riset bersama, akhirnya diputuskan menggunakan turbo keluaran Garrett setara GT20 (gbr 1). Turbo yang ada disesuaikan untuk Brio. "Harus di-custom lagi karena tujuan kita untuk penggunaan harian," tambah Andy.
Termasuk dalam paket yakni intercooler berikut piping (gbr.2). Seperti juga turbo, intercooler ini juga custom ulang. Pengerjaannya tidak dilakukan di Indonesia, melainkan di Taiwan, tempat intercooler tersebut produksi. Menurut keduanya, dengan custom di pabrik langsung, menjamin kerapian dan presisi.
Selain custom untuk besaran tenaga dan torsi mesin, juga mengacu pada ruang yang tersedia. Pendingin udara ini ditempatkan antara bumper depan dengan radiator. Dimensi yang kecil memungkinkan bumper tak mengalami ubahan apapun.
Selanjutnya yakni saringan udara tipe terbuka keluaran K&N (gbr.4). Sama seperti BOV, open filter ini juga tidak mengalami modifikasi.
Untuk mendapatkan paket tersebut, konsumen dipersilakan mengeluarkan dana sebesar Rp 33 juta. Angka tersebut belum berikut ongkos pasang, piggyback serta fine tuning. Jika ingin lengkap, maka angka sedikit membengkak menjadi Rp 42 juta. Seandainya, sudah ada piggyback, maka dana akan dipotong sekitar Rp 4 juta.
Mengenai konsumsi bahan bakar, Indra menyebut tetap efisien. Setelah melalui riset, didapat angka sekitar 12 kilometer untuk 1 liter bahan bakar. Namun angka tersebut pasti berbeda di tiap konsumen, karena tergantung gaya mengemudi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR