Di sepanjang semester I ini juga mencatat sejarah, penjualan di Juni mencapai 101.743 unit. Inilah angka penjualan terbesar sepanjang 3 tahun terakhir. Tahun lalu dimana pasar Indonesia terbesar di ASEAN penjualan tertinggi per bulan hanya sanggup 89.056 unit. Ini membuktikan kebenaran bahwa tak ada teori yang bisa menebak perilaku konsumen mobil Indonesia.
Ada beberapa hal yang bisa menjelaskan kenapa penjualan di Juni begitu fantastis. Pasokan mobil impor (utuh dan CKD) sudah berjalan lancar utamanya dari Thailand, kapasitas produksi terus digenjot seiring permintaan pasar. Selama semester I 2012, produksi mobil di dalam negeri telah melampaui kapasitas rata-rata sebesar 88.904 unit per bulan berkat meningkatnya permintaan di dalam negeri maupun ekspor.
Produksi mobil pada semester I tahun ini mencapai 533.429 unit dengan perkiraan produksi pada Juni sebanyak 103.000 unit. Padahal, produksi mobil rata-rata per bulan hanya 75.000 unit dari total kapasitas terpasang 900.000 unit per tahun. Produksi mobil pada April mencapai 84.322 unit, sedangkan permintaan 87.145 unit. Bulan Mei mencapai 97.308 unit dengan penjualan 95.541 unit dan pada Juni penjualan mencapai 101.743 unit dengan produksi sekitar 103.000 unit.
Selanjutnya, kenaikan uang muka yang berlaku 15 Juni 2012 justru disikapi sebaliknya oleh konsumen. Mereka bukannya menunda pembelian atau pikir-pikir dulu, justru bersikap sebaliknya. Apalagi sejumlah mobil baru terus meluncur setiap bulannya sejak Januari dengan iming-iming promosi harga perdana. Padahal kita tahu, bulan Juni adalah bulan sekolah, banyak pengeluaran yang mesti dikeluarkan untuk pendaftaran dan kenaikan sekolah. Juga bulan libur sekolah dimana juga mesti menyisihkan pendapatan.
Sudirman, ketua Gaikindo, mengatakan soal kenaikan uang muka ini tidak bisa diprediksi secara instan. “Mesti kita lihat dampaknya 3-4 bulan ke depan.” Tapi jangan lupa, bulan depan lebaran musimnya orang beli mobil baru buat mudik. Lalu September ada Indonesia International Motor Show (IIMS), pastinya bakal ada mobil baru lagi, ada diskon gede-gedean sepanjang pameran. Ke belakang lagi, jika program low cost car berjalan sesuai skenario, itu artinya akhir tahun ini bakal muncul mobil berteknologi tinggi, irit BBM dan berharga di bawah Rp 100 juta. Dan pasar ini diyakini sangat besar.
Toyota masih mengukuhkan diri sebagai market leader. Realisasi penjualan Toyota semester I 2012 melonjak 33% dibandingkan penjualan periode yang sama 2011 dari 152.283 unit menjadi 202.519 unit. Toyota menguasai pasar otomotif nasional sebesar 37,8% dengan jumlah 535.263 unit.
Toyota mengalami pertumbuhan positif semester pertama tahun ini jika dibandingkan dengan capaian pada semester I 2011 sebesar 36,5%. Kinerja pada semester I 2012 berhasil melampaui target yang dipatok pada awal 2012 sebesar 36%.
Di tangga ke dua ada Daihatsu. Penjualan bulan Juni 2012 menunjukkan tren kenaikan dengan angka 14.233 unit secara retail sales dan 13.444 unit secara whole sales, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya Mei 2012. Penjualan retail Daihatsu semester I tahun 2012 berhasil menembus angka 80.956 unit dengan market share 15,4%.
Pencapaian ini berarti naik 24,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar 64.951 unit. Sementara itu untuk penjualan whole sales Semester I tahun 2012, Daihatsu berhasil membukukan penjualan 80.319 unit dengan market share 15,0% atau meningkat 28,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar 62.422 unit.
PT Honda Prospect Motor juga tersenyum manis. Mencatat total penjualan 26.018 unit pada semester pertama tahun ini atau naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (21.573 unit). Saat ini, Honda menguasai pangsa pasar 4,9%. Angka penjualan pada Juni tertinggi sepanjang enam bulan ini sebanyak 7.410 unit. Jumlah tersebut meningkat 10% dibanding penjualan pada Mei sebanyak 6.733 unit. Semua senang, semua naik. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR