Jakarta - Stephanus mengakui bahwa memasuki semester kedua tahun 2014 memang merupakan periode yang berat bagi industri otomotif di Indonesia. “Memang harus diakui bahwa secara industri terjadi kecenderungan penurunan volume dibandingkan tahun lalu,” sebut Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) ini.
Kondisi tersebut juga dijelaskannya telah berimbas pada pasar mobil baru untuk kelas LCGC. “Juga terjadi penurunan.” Ia tak menampik adanya praktik diskon yang dilakukan secara masif dari banyak APM. Pria yang sebelum kembali berkantor di Jakarta pernah menjadi Senior Vice President bagi Nissan di Thailand bahkan menyebut bahwa pemberian diskon sudah dua kali lipat lebih besar daripada tahun lalu.
Perkembangan terkini yang dilematis itu menurut kelahiran 46 tahun lalu ini mengharuskan pihak NMI mengambil posisi secara bijak. “Kami akan lebih fokus ke soal customer satisfaction,” tegasnya.
Selain itu, agar eksistensi merek Nissan semakin terjaga pihaknya juga konsisten menggarap model-model yang bisa dijamin sustainability-nya. “Kami tidak membabi buta dalam mengejar market share,” yakin pria yang juga pernah menjadi Managing Director Nissan Motor Asia Pacific itu.
Dipungkaskan olehnya bahwa saat ini NMI akan mendorong Nissan X-Trail sebagai tulang punggung penjualan. Beriringan dengan peneterasi Datsun yang terbilang masih baru kehadirannya. Dan ia hanya tersenyum penuh arti saat ditanya kapan Grand Livina dalam versi model change akan hadir untuk memperkuat posisi Nissan di kelas MPV. •(otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR