Penggeber Yamaha ini pada awal lomba mampu merangsek naik ke urutan keenam, namun setelah masuk pit dan mengganti motor ban kering, Lorenzo mulai mengingat kecelakaan yang pernah menimpa dirinya tahun lalu. Lorenzo yang mengalami patah tulang ketika terlempar dari tunggangannya saat latihan di kondisi basah tahun lalu masih membuat dirinya trauma sehingga mengurangi performanya.
"Ini merupakan race terburuk saya di MotoGP dan posisi akhir yang buruk. Performa motor sangat baik dalam kondisi basah maupun kering namun saya tidak cukup percaya diri," tukas Lorenzo. Trauma kecelakaan tahun lalu menghantui Lorenzo membuatnya hanya mampu finish di posisi 13. Ini merupakan hasil yang sangat tidak memuaskan bagi sang mantan juara dunia MotoGP.
"Saya hanya takut di trek ini saat saya mulai melihat hujan membasahi di beberapa tikungan dan saya pun tidak ingin mengambil resiko untuk kecelakaan dan terluka lagi ditrek ini. Mungkin trauma tahun lalu membuat saya terlalu takut untuk mengambil resiko," ungkap Lorenzo.
"Ini sangat disayangkan, dalam kondisi kering kami sangat konpetitif namun dalam kondisi seperti itu menjadikan ini merupakan kesalahan saya. Tahun lalu saya membuat sesuatu yang mustahil namun tahun ini sebaliknya, saya menjadi pembalap yang penakut” tambahnya.
"Saya pernah menang balap saat perlu ganti motor, tapi kondisinya tidak seperti ini, hujan dengan pakai ban slick. Hari ini saya terlalu takut. Harus diakui, diterima dan cari tahu kenapa. Untungnya, kondisi seperti ini tak terlalu sering," imbuhnya. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR