Eropa - Menjadi juara dunia pembalap dan konstruktor 2014, Mercedes-Benz sepertinya kurang puas jika hanya menghadapi pabrikan yang sama seperti saat ini. Untuk itulah Mercedes mengajak Audi dan BMW ikut berlaga di balap jet darat ini. Boleh dibilang dapur pacu Mercedes memang sangat superior di musim 2014.
Hampir semua tim yang menggunakan mesin berlogo bintang tiga titik ini menuai prestasi mengesankan. Terutama tim Mercedes AMG Petronas yang terus-terusan ‘membully’ tim Red Bull bermesin Renault, penguasa 4 musim balap F1 sebelumnya. Atau Ferrari dengan legenda kemenangan terbanyaknya.
Lantas Mercedes melalui CEO Daimler, Dieter Zetsche menyatakan ingin head-to-head dengan dua merek mobil premium asal Jerman lainnya, Audi dan BMW. "Kami berbagi 80% pangsa pasar dunia dengan Audi dan BMW," ujarnya membicarakan bisnis premium.
"Tentu saja kami sangat mengagumi Red Bull dan Ferrari serta tim lain, namun kami akan sambut tim pabrikan lainnya (Audi dan BMW)." lanjut Dieter.
Persaingan Mercedes, Audi dan BMW sudah tercipta di balap mobil turing Jerman yang diikuti mantan pembalap F1 dan juga pembalap muda berbakat yang dipersiapkan untuk jadi pembalap F1 atau sportscars. Setelah Mercedes membeli tim juara dunia Brawn GP (sebelumnya tim Honda) pada 2010, mereka bertekad total di arena F1.
Audi dan VW memang pernah digosipkan bakal terjun ke F1. Road and Track pernah merilis, orang dalam Audi mengabarkan kalau mereka tengah mengembangkan mesin 1.600 cc turbo V6. Katanya, akan mengincar tim Red Bull atau Toro Rosso.
Ini menunjukkan pemilik tim Red Bull, Dietrich Mateschitz punya hubungan dengan pabrikan pabrikan berlogo 4 lingkaran itu. Sedangkan VW, dikaitkan dengan sponsor minuman berenergi Red Bull di kejuaraan reli dunia (WRC). Kabarnya, dapur pacu VW lebih pas ketimbang Renault yang digendong mobil RB10 musim ini.
Namun Audi menyangkal dan menyatakan tidak ada rencana gabung di F1 dalam waktu dekat. "Belum ada keputusan kami ke arah sana." tegas Wolfgang Ullrich, bos Audi kepada Autosport beberapa waktu lalu.
Nah, Dieter menyambut baik kedua saingan bisnisnya itu karena ia yakin kompetisi F1 tidak mengalami krisis, seperti yang terjadi pada tim Marussia dan Caterham. Ia menyebut tidak masuk akal untuk mengatakan F1 sudah mati. Semua kritik itu dilontarkan oleh mereka yang tidak berhasil. Pria berkumis tebal itu juga menyalahkan orang-orang seperti Bernie Ecclestone (bos penyelenggara balap F1) yang menyebut pamor F1 di 2014 menurun.
Kalau Dieter sudah bersedia menyambut Audi dan VW, bisa jadi kedua pabrikan ini memang tengah membangun proyek rahasia membuat mesin F1. Baguslah, biar kompetisi pabrikan jadi kian ramai.(otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR