Protes keras yang disuarakan oleh sang empunya tim Astra Motor Racing Team (ART) dalam hal ini Benny Djati Utomo yang ingin ada pembongkaran mesin-mesin motor Yamaha, dinyatakan oleh Edy bukan protes secara resmi. “Kita kan sudah ada proses yang jelas kalau mau protes. Ada jeda waktu 30 menit setelah balapan selesai, tim atau pembalap lain berhak protes jika tidak puas dengan hasil yang ada,” jelas Edy.
“Sejauh ini juga pihak penyelenggara selalu melakukan proses scrutineering, dan kami tidak menemukan kejanggalan di mesin-mesin motor milik tim Yamaha. Artinya tidak ada yang salah dan mereka tidak melanggara regulasi apapun yang terdapat di Indoprix. Ya kalau mau protes harusnya melalui proses yang kami sediakan,” imbuh Edy.
Meski suasana di Indoprix masih cukup panas antara kubu Honda dan Yamaha, namun Edy menganggap ini adalah hal yang biasa. Toh mereka dalam balapan, selalu ada kalah dan menang. Terpenting adalah, selama tidak melanggar regulasi, harusnya proses pengembangan motor bisa dilakukan dengan bebas. Toh selalu ada cara untuk menggunakan celah yang ada.
Hal ini juga terjadi di semua ajang balap, seperti di Formula 1 dan juga MotoGP. Apalagi Honda dengan Honda Blade juga mampu tampil dominan di Indoprix seri ketiga. Jadi masih cukup imbang! (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR