Curah hujan yang tinggi di Jakarta, membuat pihak panitia gelaran sebenarnya sudah menghitung ulang untuk penyelenggaraan SDST seri 1 2012 tersebut. Akibat curah hujan tersebut, salah satu bagian trek yang biasa terpakai banjir dan tak mungkin dilalui. Panitia berupaya memindahkan lokasi trek. Harapannya supaya gelaran tetap terselenggara.
Kenyataannya, meski sudah dipindah, trek tetap tak terselematkan. Hujan yang sangat lebat mengguyur lokasi membuat trek tergenang air cukup tinggi. Bahkan salah satu tim survei tetap kesulitan keluar meski sudah meninjau trek menggunakan Toyota FJ dengan ban berdiameter 38 inci.
Sejak pagi hari (Sabtu, 10/3) trek sudah dinyatakan tak bisa dilalui dan special stage hari tersebut dinyatakan batal. Meski demikian, panitia masih menunggu sampai jam 13.00 untuk melihat kemungkinan digelar pada Minggu (11/3). Namun sekitar pukul 12-an mendung kembali menggelayut.
Panitia melakukan rapat kecil dan menyatakan kalau trek tak mungkin di pakai dan event dimundurkan gelarannya 2 minggu kemudian, berarti sekitar 24-25/3. "Pimpinan dan pengawas lomba sudah menyatakan kalau trek tak bisa dipakai. Kita harus patuh pada pimpinan lomba. Event bukan tak terlaksana, tapi dimundurkan jadwalnya karena force majeur," sebut Iwan Budi Buana, ketua panitia penyelenggara. Seandainya dipaksakan, trek akan menjadi bubur, bahkan dipastikan mobil-mobil dengan gerak 2 roda tak bisa melintas.
Meski sudah dimundurkan menjadi 2 minggu, namun belum ada jaminan kalau event terselenggara tetap di Rorotan Kirana Legacy, Cakung. Pilihan lain yakni Dawuan, Cikampek. "Dalam minggu-minggu ini kita akan rapat, baik dengan panitia dan pemilik lahan serta melihat kondisi cuaca. Jika ternyata dinyatakan tak bisa juga, kita akan pindah lokasi," seru Hade Mboi, salah satu panitia.
Jelas harus ada pemberitahuan kepada seluruh peserta mengenai lokasi dan tanggal pasti penyelenggaraan. "Paling lama dalam 1 minggu ini akan kita umumkan lokasi pastinya. Supaya peserta juga bisa mempersiapkan diri kembali," seru Poedio Oetojo, yang bertindak sebagai pimpinan lomba.
Butuh sinergi antara panitia dengan pemilik lahan supaya gelaran tetap bisa di sirkuit yang nantinya akan jadi perumahan tersebut. Kedua pihak harus bisa menghela air yang menggenangi kawasan. Entah itu membuat saluran darurat atau apapun caranya. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR