Klub Speed Driver tahun ini akan kembali menggelar ajang sprint test. "Jumlahnya 3 seri dan ada sedikit penambahan kelas," seru Hade Mboi, salah satu panitia penyelenggara. Menurut Hade, konsep yang ditawarkan pada tahun ini sama, namun sisi kompetisi akan bertambah sengit.
Tahun ini grup tetap terbagi menjadi FFA, gerak roda depan (FWD), jip dan gerak roda belakang (RWD). Khusus untuk FWD dan RWD akan terbagi lagi menjadi kelas master dan nonmaster. Pereli yang tergolong kelas master yakni peserta yang masuk kategori seeded A dan B, ditambah dengan peringkat 1-5 di gelaran Speed Driver Sprint Test (SDST) 2011.
Pemisahan ini disinyalir akan menambah ketatnya persaingan dan penyelenggara menginginkan adanya regenerasi pereli. "Kita berharap dengan pisah, pereli baru dan yang jarang menang bisa tumbuh motivasinya. Tapi untuk berjuang ke final tetap sama, tidak dibedakan master dan nonmaster. Maksudnya supaya yang masuk final juga tetap yang terbaik. Kalau disebut nanti yang masuk final kebanyakan master, mungkin iya, tapi di situlah harusnya nonmaster bisa belajar ke master," jelas Hade lagi.
Rencananya, semua event akan berlangsung di kawasan Rorotan Kirana Legacy. Seri 1 diselenggarakan (10-11/3) dilanjutkan seri 2 (21-22/4) dan seri 3 (24-25/11). Untuk penyelenggaraan seri 3 yang waktunya terlalu mepet dengan kejurnas reli Balikpapan, kemungkinan besar akan digeser.
Selain Speed Driver, event lainnya akan datang dari penyelenggara D-Motorsport. Dalam kalender event yang semuanya digelar di Dawuan, promotor baru ini mengagendakan sebanyak 4 seri. Putaran 1 (2-3/6) kemudian seri 2 (15-16/9), putaran 3 (3-4/11) dan terakhir (22-23/12). Putaran 1 mundur dari jadwal awal karena berbenturan dengan Indonesian Series of Motorsport (ISOM) seri 2. "Kita memang tidak bisa bentrok dengan event turing, karena kita semua juga ikut di ISOM," seru Rullianto Katam yang bertindak sebagai project officer gelaran.
Berbeda dibanding rancangan milik Speed Driver, pada D-Motorsport ini seluruhnya mengadopsi milik IMI. Maksudnya jelas, seandainya tiba-tiba diminta untuk dijadikan kejurnas atau kejurda sudah tidak perlu ada perubahan lagi. Semua sudah sesuai dengan buku peraturan. Sebab itulah dalam event tersebut terdapat 15 kelas.
Adanya 7 seri dari 2 penyelenggara event sejenis dengan berbeda regulasi pembagian mobil jelas merupakan suatu kebangkitan event reli pendek tersebut. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR