Ketika casting wheel dengan desain palang lurus-lurus sudah dianggap biasa, Yamaha menawarkan desain pelek yang lebih sporty. Ada 10 palang kecil khas moge-moge terkini.
Jika merujuk pada informasi dari Yutaka Terada, Marketing Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang meyakini tidak akan banyak perubahan dari versi konsep ke versi produksi massalnya, semoga saja kaki-kaki Yamaha R25 yang kita lihat ini tak jauh berbeda.
Serupa dengan kompetitornya Honda CBR250R dan Kawasaki Ninja 250, sokbraker depan Yamaha R25 masih menggunakan teleskopik konvensional dengan single disk brake. Sedang yang belakang monoshock yang juga dilengkapi dengan satu disk brake berukuran kecil. Silahkan di simak fotonya!
Sokbraker depan cukup besar, kemungkinan diameter as-nya 40-42 mm. Disk braker lebarnya sangat mungkin diproduksi massal, tapi kaliper 4 pistonnya sepertinya tidak. Ukuran ban depan 110/70-17 pakai merek Michelin Power One 2CT.
Bracket setang ada di bawah segitiga atas, semoga saja versi jalanannya tidak seperti ini. Terlalu menunduk membuat pegal saat jalan jauh.
Monoshock di sektor belakang. Sokbraker belakangnya tipe racing, sepertinya bakal terlalu mewah untuk versi produk massalnya.
Bentuk swing arm-nya menarik. Sekilas mirip almunium tapi beberapa narasumber dari PT YIMM memberikan sedikit info kalau swing arm ini dari besi yang desainnya dibuat menyerupai lengan ayum motor gede. Berharap desain swing arm yang langsung menyatu dengan sepatbor kolong ini tidak berubah pada versi jalanannya!
Bracket bawah sokbraker belakang konon sudah pakai link, getaran bisa lebih diredam dengan konstruksi seperti ini. Disk brake belakang diameternya lebih kecil. Ban belakang pakai ukuran 150/60-17 dari merek dan tipe yang sama dengan ban depan, Michelin Power One 2CT.
Editor | : | billy |
KOMENTAR