“Memang. Tawarannya hanya dua, jadi skubek off-road atau supermoto. Ternyata Sonni lebih suka melihat motor ini dalam wujud motor tanah. Memang, cocoknya juga dibuat seperti ini,” sebut Yayank, sapaan akrab modifikator penyuka tatto itu.
Buat memasang bodi TTX, ada beberapa bagian yang kudu diakali. Mulai dari bagian depan, Yayank kudu membuat braket tambahan dari besi siku ukuran 2 x 2 cm. Dudukan ini dibuat sebagai pemegang cover bodi depan.
"Kalau Soul GT pakai bodi TTX lebih mudah. Karena tidak banyak penyesuaian jika dibandingkan Mio Sporty pakai bodi TTX,” bilang modifikator yang workshop-nya di Jl. Cihampelas No. 187, Bandung, Jawa Barat itu.
Braket kudu dibuat, karena ada perbedaan dudukan bodi. Kalau Soul GT, braket utama pemegang bodi ada di bagian bawah. Tapi, untuk TTX ini braket ada di sisi atas. “Sengaja juga, braket bawah tidak dihilangkan. Jadi, kalau mau dibalikkan ke bodi standarnya, tinggal pasang lagi aja,” bebernya.
Pendukung Konsep Offroad
Konsep pacuan off-road punya ground clearance yang cukup tinggi. Maka itu, Yayank mengakalinya lewat sok depan. Peredam kejut bagian depan diganti milik Yamaha Nouvo. Tapi, itu hanya untuk bagian as sok dan pernya saja. Kalau tabung, tetap pakai bawaan Soul GT.
Masih dari bagian depan, pemakaian ban tipe off-road membuat Yayank kudu mengakali lebar segitiga bawah agar ban tak mentok tabung sok. “Segitiga orisinal dipotong kiri-kanan dan ditambah daging tiap sisi sekitar 1 cm,” bebernya.
Begitu juga sepatbor depan. Sepatbor dicustom dari sepatbor belakang Kawasaki KLX 150S agar tak mentok ban. Kini usai motor jadi pun, TTX off-road ini lebih sering terpajang di Proshop. Ya, distro pakaian gaul milik Sonni. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Kenda 90/100-14
Ban belakang: Kenda 90/100-14
Pelek: DID 2.5 X 14
Knalpot: Yoshimura
909 Hot Matic: (022) 9112090
Editor | : | billy |
KOMENTAR