Dibalik keberhasilan tim ini, tentunya berkat sang mekanik yang meracik dapur pacunya agar motor bisa tercepat di lintasan lurus. Ini dia rahasia dapur pacu Mio ini.
“Untuk menghadapi karakteristik track area Sunburst yang cenderung turunan, roller sedikit dibikin berat. Bila track rata, komposisinya 6 roller terdiri dari 3 roller 6 gram dan 3 roller 7 gram. Sekarang dibikin jadi 7 rata,” papar Muhammad Farid, mekanik yang tenar dengan nama Popo.
Sebelumnya bore up mesin. Untuk mendongkrak kapasitas dapur pacu menggunakan seher 56 mm buatan Hi Speed. Dipadukan dengan stroke yang sudah naik 4 mm. Hasilnya kapasitas silinder jadi 152,4 cc.
Kepala seher dibentuk ulang agar menghasilkan rasio kompresi 13,5 : 1. “Namun pinggir atas seher dibikin mendem 0,5 mm. Agar tidak bertabrakan dengan head,” jelas Popo, yang buka bengkel di Jl. Laswi No. 9, Bandung, Jawa Barat.
Pemasukan gas bakar diatur noken as standar. Tinggi bubungan dibikin 23,5 mm dan pinggang 17,5 mm. Durasi klep isap dan buang dibikin 270°. Klep isap membuka 30° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60° setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang buang membuka 60° sebelum TMB dan menutup 30° setelah TMA.
Pengapian masih mengandalkan magnet dan sepul standar. Timing pengpian dibikin advanced menggunakan CDI Bintang Racing Team I-Max, lalu dialirkan ke koil Yamaha YZ125, lantas dipercikan busi Denso Iridium.
Pully CVT yang punya derajat kemiringan 14,5 derajat diubah jadi 13,5. “Ketika start, jangan bejek gas terlalu extrime, takutnya rpm atas malah ngos-ngosan, itu untuk menghadapi track yang karakteristiknya menurun,” papar pembalap yang punya ngaran Candy Gerry. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Knalpot : Costum
Pelek : TK 1,40 dan 1,20-17 inci
Sok Belakang : Kitaco
Piston : Hi-Speed
Roller : Kitaco
Editor | : | billy |
KOMENTAR