Untungnya dia enjoy menikmati customizing sebagai sarana eksistensi diri. Malah klubnya banyak membantu. Simbiosis mutualisma, saling menguntungkan.
Urusan modifikasi, dia bergaul dengan Eko Yulianto alias Koi. Dia builder dari Awiwiwww Art Work di komplek Carburator Springs Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Disana juga ada painter berjuluk Yami alias Ayam yang tahu komposisi warna serasi.
Makin afdal lagi, Ibenk sobatan juga dengan Adnan. Dia seniman gambar dari komunitas urban art Artcoholic yang bermarkas di Gardu House lokasi yang sama.
Dari custom sasis dasar itu, barulah tergambar estika yang diinginkan. Konsepnya simpel saja. Sasis depan dianggap ideal dengan rake standar pabrikan dan down tube ganda khas Yamaha.
”Gaya Scrambler jalan memang jadi patokan. Unsur desain H-D XR750 jadul juga menginspirasi,” tambah Ibenk. Bener juga nih, simplisitas ala XR. Setang fat bar, tangki scrambler style, jok mirip desain Eivel Kneivel si raja jumping tempo dulu.
”Sebenarnya modifan simpel. Tangki misalnya, modifikasi dari standar GL-Pro. Setelah itu banyak lelaku hand made semisal setang juga knalpot. Sok depan belakang masih andelin aslinya dan lampu depan-belakang variasi,” jelas Eko yang baru punya momongan ini.
Estetika penyempurnaan terbilang unik dan nyeleneh. Yami alias Ayam dan Adnan dilobi Ibenk untuk melakoni hal yang enggak biasa.
Weh, lelaku sang seniman ini asyik dinikmati. Teknik ini punya nilai lebih.Trik gambar ini lebih menonjolkan impresi senimannya. Tarikan garis kasar, emosi dan mood saat pengerjaan tegambar.
Kelar Adnan beraksi, giliran Ayam menympurnakan lewat komposisi warna. Dominasi putih tentunya tepat agar gambar menonjol.
DATA MODIFIKASI
Pelek belakang : 3,5-17
Ban belakang : Battlax 150-17
Pelek : 2,50-17
Ban depan : Battlax 110-17
Knalpot : Handmade
Sasis belakang : Chop off 20 cm
Editor | : | billy |
KOMENTAR