Seperti Tom Saksono dari Psycho Custom Bekasi menterjemahkannya dengan baik. Namun tantangan Tom lebih berat. Pasalnya, bahan yang digarap bukanlah konstruksi mesin besar seperti H-D.
Jika H-D, dimensi yang besar jadi keuntungan tersendiri. Wilayah back bone dan downtube sudah terjejali mesin eksotis V-twin.
Makanya Tom mengalami kesulitan tersendiri. Jika keukueh mengadopsi gaya Skandinavian, perlu berpikir keras agar bagian itu tidak terlihat kopong karena jarak antara back bone dan center bone juga down tube harus dibuat seteliti mungkin.
Ia mulai dari sebuah konsep. Down tube dobelnya dibuat agak renggang di bagian bawah dan mengecil ke atas. Maksudnya jelas untuk mengisi kekosongan bagian bawah sekaligus membuat tampilan motor jadi elegan.
Sebagai penguat, juga untuk mengisi ruang kosong, dibuat palang tambahan di wilayah back bone. Jadinya, bagian ini terlihat lebih padat.
”Karakter die harder disasar lewat tampilan tangki yang nemplok di atas back bone tadi. Motor jadi menjulang ke atas namun riding position masih enak di sisi handling,” katanya.
Gaya ini mengingatkan pada motor-motor karya Yasuyoshi Chikazawa dari Chica Custom pada motor berjuluk Joker.
Editor | : | billy |
KOMENTAR