Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Yamaha Jupiter-Z, Tetap Jadi Yang Tercepat

billy - Senin, 7 November 2011 | 14:01 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Sampai putaran ke-5 Asian Road Racing Championship (ARRC) di Zhuhai, China, Minggu (16/10) lalu, Yamaha Jupiter-Z yang dipacu Rapid Topan Sucipto tetap masih jadi yang tercepat.

Menurut Hawadis sang mekanik, formulanya seting rasio kompresi, durasi kem, spuyer dan gir roda. Dan kini sukses mengunci gelar underbone 115cc, meski putaran terakhir masih berlangsung di Qatar bulan mendatang.

Adik Rapid Poppy, mantan pembalap senior ini, kantungi total poin 211. Sementara runner-up, Hadi Wijaya (162 poin) dan pembalap Malaysia Md. Rozaiman Md. Said baru 79 poin.

Korekan pembalap tim Yamaha CKJ TJM Racing, Jakarta ini dibikin safe. “Seting mesin gak beda jauh dengan yang di Sentul. Kan sama-sama trek panjang, bukan cuma andalkan power kuat, tapi juga daya tahan,” ujar Hawadis.

“Di Zhuhai International Circuit, rasio kompresi dibikin agak rendah yaitu 12,9 : 1. Untuk menyesuaikan komponen lain yang diseting lebih berat. Apalagi bahan yang dipakai racing fuel Petronas,” lanjut bapak yang tinggal di Jl. Swatirta, RT 17/09, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Untuk urusan daya tahan, piston Daytona dibentuk highcomp diseting agak basah. Walaupun di lap-lap awal tenaganya belum telihat. Hawadis mangatur spuyer 145 (main-jet) dan 27,5 (pilot-jet) di karburator PWK Sudco 24.

“Debitnya diatur kem yang punya durasi kira-kira 271º untuk klep in dan out. Klep isap membuka 34º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup setelah TMB (Titik Mati Bawah). Artinya, piston baru melakukan langkah kompresi mulai di angka 57º setelah TMB,” lanjut bapak berkumis ini sambil bilang kalau langkah itu namanya kompresi dinamis.


Sesuai dengan seting kompresi, timing pengapian yang diatur CDI BRT Super Pro dimapping pada angka 33 derajat sebelum TMA. Dengan peningkatan rpm yang menyesuaikan secara otomatis.

Untuk memutar gir, reduksi gir roda depan belakang 15/35. Sedangkan rasio yang diubah hanya gigi ke-4 dengan perbandingan 23/26. Setingan ini diklaim Hawadis memiliki hitungan berat.

Korekan Terkenal Handal

Ubahan mesin Hawadis, sampai saat ini belum jebol. Pernah terlihat di IndoPrix, Surabaya, oli muncrat dari rumah kopling. Karena kean ban dan dianggap bahaya akhirnya stop.

“Biasanya masalah timbul di luar silinder dan ruang bakar. Seperti kampas kopling hangus, kruk-as longar atau piston aus. Dan itu disebabkan kurang teliti saat berkerja. Makanya presisi dan ketelitian itu penting,” ucap Hawadis yang pakai knalpot Custom.

Komponen yang jadi perhatian adalah menjaga kondisi kruk as tetap prima. Apalagi kerja part vital ini berat karena harus menahan impact juga gasingan. Jika bermasalah, komponen pendukung juga kena imbas. “Misal kruk-as. Kalau mau aman ganti setiap 3 kali event berlangsung. Begitu juga piston yang mesti diganti setiap 2 x balap. Dengan begitu bisa sesuai kebutuhan balap per musim.”   (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban : Battlax
Sok belakang : YSS
Cakram : Racing Kit
Kampas : FR

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa