Meski kejurnas MotoPrix (MP) region 2 masih sisa satu seri lagi. Tapi, Asep Kancil ‘boleh’ absen balapan di seri penutup itu nanti. Karena perolehan poin sudah jauh melampui dari sang runner-up. Baik di kelas MP1 atau MP2.
Ya.. Kancil sudah bergelar juara nasional region 2 meski musim kempetisi belum kelar. Luar biasa, mengingat ini adalah region neraka. Kedigjayaan pembalap Jawa Barat ini berkat spekulasi berani Agus Budi Susanto. Dialah pawang Yamaha Jupiter-Z yang dikangkangi Asep Kancil. Resep dalam memainkan durasi kem, sangat tidak lazim.
Durasi kem 280º sangat fantastis. Padahal, biasanya mekanik lain paling tinggi durasi kem yang diterapkan di angka 270º. Bahkan nantinya bukan tidak mungkin lebih dari itu karena di buku korek terbitan luar negeri sampai 290º.
Durasi kem lebar, membuat power lemot di rpm rendah. Sisi positifnya lagi, tenaga jadi lebih galak di rpm tinggi. Padahal, bermain di pasar senggol, membutuhkan torsi besar alias tenaga bawah mesin. Di atas kertas, korekan Agus memang banyak mempunyai kelemahan.
Hal ini tidak dibantah oleh suami Nina Agustion ini. “Memang tenaga bawahnya lemot, tapi dengan begitu, motor tidak liar di rpm rendah. Handling pun lebih gampang,” tegas mekanik muda ini.
Durasi ini dibuat kembar. Klep isap membuka 35º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 65º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 65º sebelum TMB dan menutup 35º setelah TMA.
Tinggi bukan? Dengan begitu, kompresi dinamisnya akan jadi lebih kecil. Akibatnya, motor memang jadi kelihatan tak bertenaga di rpm rendah. Pembalap harus pintar menahan putaran mesin.
Suplai bensol biru di karburator melimpah, Agus pun berani mematok kompresi tinggi di angka 13,4 : 1. Tapi, setingan mesin seperti ini bukan tanpa kendala. Karena tenaga bawah dikorbankan, maka pembalap harus jago menggantung rpm agar tenaga tidak drop saat masuk dan keluar tikungan.
Hal ini disiasati dengan menggunakan magnet dan balancer yang lebih ringan. Sehingga, motor jadi gampang cepat masuk dan juga mulus diajak keluar tikungan.
Ini yang bikin Kancil digjaya dan berpeluang jadi juara nasional MP region 2 meski seri belum usai.
Knalpot SND Naik Batang
Bosen kan ngomongin naik daun mulu. Nah, Sukses Asep Kancil, makin membuat knalpot SND meroket bak naik batang. SND sendiri artinya sudah bisa ditebak, yaitu nama pemiliknya yang juga mantan pembalap, Sandy Agung.
Dari usia, SND baru kemarin sore. Namanya baru dikenal tahun ini bertepatan dengan tim SND yang mengaspal di kejurnas MotoPrix. Meski baru setahun mengaspal, tapi prestasinya sudah bisa langsug fenomenal.
Knalpot SND mampu mengantar tim ini juara di 3 kelas MP Jawa. Yaitu MP1, MP2 dan MP4. “Memang belum lama, tapi riset sudah dilakukan bertahun-tahun,” tegas Sandy.
Desainnya, pipa kecil sebagai batang knalpot memberikan tendangan balik untuk mengoptimalkan tenaga bawah. Tenaga atas dilayani silencer bermoncong besar agar free flow. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Sproket: SSS
Pelek: Excel Takasago
Sok : YSS
Busi: Denso Iridium
Editor | : | billy |
KOMENTAR