“Saya coba sendiri. Awalnya mau pesan ke Jawa Timur, tapi kenapa harus pesan jauh-jauh buat cutting sticker?” beber Angga yang juga awak Modifikasi Motor Combination Club (MMCC), Palembang.
Kata Angga lagi, minat ubahan bodi pakai stiker kayak menghilang. Berbeda dengan keadaan di Jawa-Bali. Virus atau tren cutting sticker kembali ada. Bukan cuma cutting sticker, tapi juga stiker printing jadi pilihan mereka penikmat modifikasi Jawa-Bali.
Masuk ke tahap printing memang sudah bikin biker gampang. Dibikin pola di komputer terus ditransfer ke mesin cetak, jadi deh model stiker yang siap ditempel ke bodi. Dengan stiker, konsumennya enggak perlu mengorbankan bodi untuk dicat ulang.
Makanya dia coba jajal menebarkan wabah yang mungkin saja gambar tempel di badan roda dua jadi tren lagi. Biaya terjangkau, tunggangan sudah bisa tampil beda. “Saya kombinasikan cutting sticker dengan stiker berpendar. Tanpa pernis,” urai Angga yang bermarkas di Jl. Sakti Wiratama, Palembang.
“Beberapa kali gagal karena tangan belum terbiasa. Tapi, ada kawan yang mau ngajarin. Eh, berhasil juga,” ujar Angga yang aliran Mionya masuk modifikasi ceper minimalis.
Setelah cutting sticker, kertas tempel berpendar dibikin untuk menambahkan motif kartun atau huruf. Sip! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 70/90-14
Mater rem depan : KTC
Suspensi belakang: STANDAR
Suspensi depan : STANDAR
Editor | : | billy |
KOMENTAR